SENANGSENANG.ID - Memasuki hari kedua pascakejadian banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Humbang Hasundutan, tim gabungan melanjutkan upaya pencarian dan pertolongan terhadap 11 warga yang masih dinyatakan hilang.
Tim gabungan yang berjumlah kurang lebih 280 orang dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Humbang Hasundutan, TNI, Polri, Basarnas, Dinas Sosial, Tagana dan Destana beserta warga itu kembali menyisir lokasi terdampak di Desa Simangalumpe, Kecamatan Baktiraja.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Humbang Hasundutan, Benthon J Lumbangaol, mengatakan kebutuhan mendesak saat ini untuk upaya pencarian dan pertolongan adalah tambahan personel anjing pelacak.
Baca Juga: Diduga Dianiaya Senior, Seorang Prajurit TNI Yon Zipur di Ambarawa Meninggal Dunia
Kondisi lokasi terdampak yang dipenuhi material bebatuan berukuran besar serta lumpur dan puing lainnya menyulitkan tim pencarian dan pertolongan, sehingga perlu didatangkan anjing pelacak untuk membantu tim dalam mendeteksi lokasi keberadaan warga yang masih dinyatakan hilang.
“Kami masih butuh dengan melibatkan anjing pelacak. Mungkin dari Brimob ya. Untuk dapat mendeteksi keberadaan korban yang hilang. Kalau peralatan sudah cukup kami rasa,” jelas Benthon, Minggu 3 Desember 2023.
Terkait perkembangan penanganan pengungsi yang berjumlah 200 jiwa dari 50 KK, Benthon mengatakan bahwa seluruh kebutuhan dasar, baik permakanan, logistik dan peralatan lainnya sudah terpenuhi.
Baca Juga: Curahan Hati BCL Usai Dinikahi Tiko Aryawardhana di Bali, Singgung Luka dan Sakit di Masa Lalu
Pengungsian dipusatkan di Aula Kecamatan Baktiraja. Di lokasi itu juga telah didirikan dapur umum oleh Dinas Sosial.
“Kebutuhan permakanan sudah tertangani dengan baik. Kami bekerja sama dengan Dinas Sosial sudah memberikan kebutuhan para pengungsi,” jelas Benthon.
Di sisi lain, Bethon juga menambahkan bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan juga menjamin keberlangsungan kegiatan belajar mengajar bagi para siswa yang sekolahnya terdampak bencana.
Sehingga dipastikan para siswa tersebut tidak akan ketinggalan pelajaran.
Baca Juga: BNI Raih Penghargaan The Best CEO of The Most Sustainable Bank di Ajang Top CEO Indonesia 2023
“Untuk anak sekolah dijamin keberlanjutannya oleh pemerintah daerah,” kata Benthon.
Artikel Terkait
Tebing Longsor di Lima Titik Lereng Muria, Warga Perlu Waspada, Inilah Kawasan Rawan Bencana
Tingkatkan Keahlian Relawan Tanggap Bencana, UKM KSR UMKU Gelar Diklatsar, Ini Materinya
Bencana Tanah Longsor di Kota Ambon Akibatkan Ratusan Rumah dan Sekolah Rusak, Sebanyak 495 Jiwa Terdampak
Tanah Longsor di Ngablak Magelang Telan Satu Korban Jiwa, Dua Orang Luka Berat dan Ringan
Banjir Bandang di Humbang Hasundutan, Satu Warga Ditemukan Meninggal Dunia, 11 Orang Masih dalam Pencarian
Gunung Marapi di Sumbar Meletus, Kolom Abu Teramati Setinggi 3.000 Meter