news

Kasus Varian Covid-19 Melonjak di Singapura, Kemenkes: Belum Ada Urgensi Pembatasan Perjalanan

Kamis, 23 Mei 2024 | 10:25 WIB
Ilustrasi. Berdasarkan laporan yang dipublikasikan oleh Kemenkes Singapura, belum ada urgensi pembatasan perjalanan dari atau ke Singapura. (Pixabay)

SENANGSENANG.ID - Menilik kasus varian KP.1 dan KP.2 yang melonjak di Singapura, Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril menegaskan berdasarkan laporan yang dipublikasikan oleh Kemenkes Singapura, belum ada urgensi pembatasan perjalanan dari atau ke Singapura.

“Situasi transmisi Covid-19 masih terkendali. Jadi, sekarang ini belum memerlukan pembatasan mobilitas dan aktivitas masyarakat meskipun ada lonjakan kasus," kata Syahril pada Rabu 22 Mei 2024.

Kemenkes melalui Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) pun selalu melakukan skrining untuk pelaku perjalanan, termasuk dengan menerapkan kegiatan surveilans Influenza Like Illness (ILI) dan Severe Acute Respiratory Infection (SARI) di pintu masuk Indonesia.

Baca Juga: Peruntungan dan Pantangan Kamis Kliwon 23 Mei 2024 Menurut Primbon Jawa, Manfaatkan Hari Ini untuk Tingkatkan Spiritualitas

Syahril mengingatkan perlu dipahami bahwa status endemi bukan berarti Covid-19 telah hilang, melainkan berada dalam situasi yang terkendali.

Artinya, masih ada kemungkinan munculnya varian atau subvarian baru yang berpotensi menyebabkan peningkatan kasus atau kematian.

Masyarakat diimbau untuk tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) seperti cuci tangan, menggunakan masker bila sakit termasuk di kerumunan/alat angkut.

Baca Juga: Butuh Perhatian Pemerintah, 98 Anak Indonesia Alami Sindrom CdLS, Dimana 10 Diantaranya Ada di Jogja

Selain itu, masyarakat diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko seperti kelompok lansia dan orang dengan komorbiditas (penyakit penyerta),

“Lakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), seperti rajin mencuci tangan dan melakukan etika batuk/bersin. Jika merasa sakit, untuk dapat segera memeriksakan diri ke fasyankes terdekat, menggunakan masker, dan hindari untuk berkontak dengan banyak orang," kata Syahril.

Bagi masyarakat yang hendak bepergian keluar daerah atau keluar negeri diimbau dapat mengikuti protokol kesehatan yang diterapkan di wilayah yang dituju.

Baca Juga: Seleksi PPDB SMPN di Jogja Terapkan Nilai Gabungan ASPD dan Rapor

“Ditambah varian yang bersirkulasi saat ini (KP.1 dan KP.2), tingkat penularan yang rendah dan tidak ada bukti menyebabkan sakit berat. Akan tetapi, kewaspadaan harus tetap kita jaga," kata Syahril.**

Tags

Terkini

Aksi Penutupan Aplikasi 'Mata Elang' Heboh di Medsos

Kamis, 18 Desember 2025 | 09:44 WIB