Setelahnya, Faisal Basri mundur dari PAN pada 2001, dan lebih memilih fokus sebagai seorang ekonom.
Perjalanan kariernya yang tak kalah hebat, adalah Ketika Faisal Basri maju Pilkada melawan Jokowi sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta pada 2012 silam.
Kala itu, Faisal Basri menggandeng putra tokoh legendaris Betawi Benyamin Sueb, Biem Benyamin.
Baca Juga: Di Indonesia Pilih Kijang Innova Zenix, Ternyata Ini Mobil Dinas Paus Fransiskus di Vatikan
Peran di Pemerintahan Indonesia
Mendiang Faisal Basri pernah ditunjuk dalam Tim Perkembangan Perekonomian Dunia Bersama Menteri Koordinator Bidang EKUIN pada tahun 1985 hingga 1987.
Pada tahun 1995, Faisal Basri menjadi Tenaga Ahli pada proyek di lingkungan Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral di Direktorat Jenderal Pertambangan Umum dan Departemen Pertambangan dan Energi Indonesia.
Selanjutnya, Faisal Basri pernah menjadi koordinator di Bidang Ekonomi, sebagai Panitia Kerja Sama Kebahasaan Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia (Mabbim), pada tahun 1997.
Baca Juga: Kolaborasi Nano Warsono dan Vherkudara Sajikan Pameran Penuh Reflektif Jogja Incognita
Tercatat, Faisal Basri juga mengemban amanah sebagai anggota Tim Asistensi EKUIN Presiden pada tahun 2000 silam.
Prestasinya yang gemilang di bidang ekonomi, membuat Faisal Basri juga dipercaya sebagai Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi (Migas) oleh Menteri ESDM pada tahun 2014.
Terkait dengan tim reformasi di bidang Migas ini, Faisal Basri berkomitmen untuk membuat tata Kelola migas menjadi transparan an memberantas mafia.
Tercatat, Faisal Basri memimpin Tim Reformasi Tata Kelola Migas selama 6 bulan.
Selama kepemimpinannya, Faisal Basri Bersama tim melakukan pengkajian secara menyeluruh terhadap sistem di sektor hulu minyak dan gas bumi.