SENANGSENANG.ID - Walau berada di tengah situasi yang penuh tantangan akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang mengguncang Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), para guru dan siswa tetap semangat dan penuh haru memperingati Hari Guru Nasional di lokasi-lokasi posko.
Ilona Tukan, seorang guru di SDI Nobo, menyampaikan meskipun situasi di pengungsian dengan fasilitas terbatas, peringatan Hari Guru tetap berlangsung dengan penuh kebanggaan, haru dan semangat.
"Walau terbatas, kami tetap bangga karena bisa merayakan Hari Guru bersama guru dan siswa-siswi dari sekolah lain yang juga mengungsi di sini dengan kegiatan-kegiatan positif," ujar Ilona di Pos Lapangan (Poslap) Eputobi, Desa Lewoingu, Demung Pagong, Flores Timur, dikutip dari Infopublik, Selasa 26 November 2024.
Biasanya, kata dia peringatan Hari Guru Nasional di sekolah diisi dengan pemberian hadiah dan saling tukar kado.
Namun, karena bencana erupsi yang mengakibatkan kerusakan pada bangunan sekolah, tradisi tersebut tidak dapat dilakukan.
"Tahun ini, siswa-siswi hanya menyematkan pita kepada guru. Busana yang kami kenakan juga apa adanya, jadi ada rasa haru dan semangat yang bersatu," lanjutnya.
Meski demikian, Ilona tetap berkomitmen untuk mengajar ratusan siswa yang mengungsi di Pos Lapangan Pengungsian Eputobi, bukan hanya siswa SDI Nobo, tetapi juga siswa-siswa dari sekolah lain yang terdampak bencana.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Agnes Oyan, Guru SMPN 1 Atap Nobo, yang mengaku terharu bisa memperingati Hari Guru Nasional di tengah pengungsian.
"Kami semua mengenakan busana seadanya. Beberapa siswa bahkan tidak sempat membawa pakaian saat bencana terjadi," ujarnya.
Baca Juga: Studi Baru Mengungkap, Asupan Omega-3 dan Omega-6 Bisa Turunkan Resiko Kanker
Namun, meskipun situasi penuh keterbatasan, Agnes merasa senang bisa berkumpul dengan guru-guru lainnya, sementara siswa-siswi juga bisa berinteraksi dengan teman-teman dari sekolah yang tidak terdampak bencana.
"Saya merasa sedih, terharu, dan bahagia. Ini adalah momen kami bisa berkumpul dengan guru-guru lain, dan siswa-siswi bertemu dengan teman-teman yang sekolahnya tidak terdampak," kata Agnes.