SENANGSENANG.ID - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin secara resmi melepas peserta program fellowship yang akan mengikuti pendidikan dan penelitian di Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dan Jepang
Acara pelepasan pada Senin 6 Januari 2025 itu ditandai dengan penyerahan Letter of Acceptance (LoA) dan Letter of Guarantee (LoG) kepada para peserta.
Menkes Budi menegaskan pentingnya program ini dalam mengatasi kekurangan dokter spesialis jantung di Indonesia, mengingat penyakit jantung merupakan penyebab utama kematian di tanah air.
Berdasarkan data Kemenkes, setiap tahunnya 550 ribu orang meninggal akibat penyakit ini.
Jadi, Menkes Budi mengatakan harus secepatnya mempersiapkan layanan untuk bisa menyelamatkannya.
"Kita mesti mempersiapkan alatnya, SDM kesehatan, dan pembiayaannya. Ini kita lakukan di level puskesmas, rumah sakit, dan level promotif preventif,” kata Menkes Budi.
Baca Juga: Blues One Records Mempersembahkan Single 'Love In Blues' dan EP Baru 'Twisted Blues'
Lanjutnya, penguatan layanan kardiovaskular saat ini difokuskan di 514 kabupaten/kota.
Penanganan penyakit jantung idealnya harus dilakukan dalam waktu kurang dari dua jam.
Dengan waktu yang sangat singkat tersebut, pasien tidak memungkinkan untuk dirujuk ke tingkat provinsi.
Oleh karena itu, rumah sakit di kabupaten/kota harus dilengkapi dengan alat dan SDM kesehatan yang memadai.
Baca Juga: Tak Hanya Cantik di Pohon, Ini Sederet Manfaat Teh Rosella bagi Kesehatan
Namun, data Kemenkes menunjukkan bahwa dari 514 kabupaten/kota, sebanyak 372 di antaranya belum memiliki alat atau tenaga medis untuk layanan seperti kateterisasi jantung atau trombektomi.