Sebelumnya, pada 2024, batch pertama telah memberangkatkan 16 dokter ke Tiongkok.
Program ini juga didukung oleh kerja sama dengan berbagai mitra internasional, termasuk lembaga pendidikan tinggi dan rumah sakit pengampu.
Ke depan, pemerintah akan terus memantau efektivitas program ini. Dengan total kuota 47 fellowship kardiologi intervensi dan lima fellowship neurologi intervensi di luar negeri setiap tahunnya, diharapkan kesenjangan layanan kesehatan dapat semakin teratasi.
Bagi para peserta, program ini merupakan peluang sekaligus tanggung jawab besar.
Baca Juga: Benarkah Minum Cuka Apel Tiap Hari Bikin Wajah Glowing? Begini Penjelasan Dokter Spesialis Kulit
“Ini adalah kesempatan untuk memperdalam keahlian sekaligus berkontribusi lebih besar kepada masyarakat.” kata dr. Bayushi Eka Putra, salah satu peserta dari RSUD Berkah Pandeglang yang akan menjalani fellowship di Sapporo Cardiovascular Center.
Dengan upaya ini, pemerintah optimistis dapat mempercepat transformasi sistem kesehatan di Indonesia, memastikan bahwa pelayanan kesehatan berkualitas tidak lagi menjadi hak istimewa bagi sebagian kecil wilayah.**
Artikel Terkait
Ayo Buruan Vaksin Mumpung Masih Gratis! Menkes: Vaksin Covid-19 Mulai Berbayar Tahun Depan
IDI Masih Siagakan Tenaga Kesehatan Dokter di Wilayah Bencana Gempabumi Kabupaten Bandung
Berkaca dari Ingar Nikita dan Lolly di Medsos, Menjaga Kesehatan Anak Remaja Dimulai dari Orang Tuanya
Calon Wali Kota Semarang Agustina WP Punya Perhatian Khusus pada Isu-Isu Kesehatan Mental
Menkes Minta RS Swasta Optimalkan Layanan Premium untuk Penanganan dan Deteksi Kanker
Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Menkes Budi Gunadi Sadikin: Mirip Flu Biasa, Jangan Panik!