news

Bupati Apresiasi Kreativitas Warga Kudus, Wujudkan Solusi Pengelolaan Sampah Plastik Menjadi Berkah

Senin, 17 Maret 2025 | 00:43 WIB
Bupati Kudus Samani Intakoris melihat tempah pengolahan sampah plastik di Desa Pasuruhan Kecamatan Jati. Sebuah kreativitas warga dalam mewujudkan pengelolaan sampah plastik menjadi berkah yang menguntungkan. (Foto: Miuhammad Thoriq)

Plastik jenis HDPE (High-Density Polyethylene), yang biasa digunakan untuk botol sampo, dihargai sekitar Rp5.000 - Rp6.000 per kilogram.

Baca Juga: Mentan Kembali Bongkar Kecurangan Takaran Minyakita, Kali Ini di Pasar Tambahrejo Surabaya

Sedang plastik jenis PP (Polypropylene) yang digunakan untuk wadah makanan, dihargai Rp4.000 - Rp5.000 per kilogram.

Ada juga plastik campuran yang disebut "kopi-kopi" dengan harga yang lebih rendah, yakni sekitar Rp2.000 - Rp3.500 per kilogram.

Plastik yang sudah dicacah biasanya dihargai lebih tinggi karena lebih siap untuk diolah oleh pabrik-pabrik yang membutuhkan bahan baku daur ulang.

Baca Juga: Kontroversi Rapat Revisi UU TNI di Hotel Mewah saat Isu Efisiensi Memuncak, Masyarakat Kritik Keras: Pemerintah Seperti Tidak Punya Rasa Malu

Sunarto menambahkan bahwa permintaan terhadap plastik daur ulang cukup tinggi, terutama dari pabrikan di Jepara dan Solo.

Namun, kapasitas pengolahan miliknya masih terbatas, dengan produksi sekitar 4 hingga 5 ton per bulan, sementara permintaan mencapai 20 ton per bulan.

Untuk itu, Sunarto mendorong masyarakat Kudus untuk lebih aktif dalam mengumpulkan dan memilah sampah plastik agar proses pengelolaan bisa semakin optimal. **

 

Halaman:

Tags

Terkini

Aksi Penutupan Aplikasi 'Mata Elang' Heboh di Medsos

Kamis, 18 Desember 2025 | 09:44 WIB