Bahkan 7 hari sesudah gempa, banyak lokasi di Bantul yang belum teraliri listrik.
Gempa bumi juga mengakibatkan Bandar Udara Internasional Adisutjipto ditutup sehubungan dengan gangguan komunikasi, kerusakan bangunan dan keretakan pada landasan pacu.
Sehingga untuk sementara transportasi udara dialihkan ke Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Semarang dan Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Solo.
Selain menimbulkan korban jiwa, gempa Jogja 2006 juga merusak bukan saja rumah tinggal dan perkantoran, tetapi juga sejumlah situs sejarah yang memang banyak berdiri di Yogyakarta.
Candi Prambanan mengalami kerusakan yang cukup parah dan ditutup sementara untuk diteliti lagi tingkat kerusakannya.
Kerusakan yang dialami Candi Prambanan kebanyakan adalah runtuhnya bagian-bagian gunungan candi dan rusaknya beberapa batuan yang menyusun candi.
Makam Raja-Raja di Imogiri juga mengalami kerusakan yang cukup parah.
Baca Juga: Pemain Timnas Indonesia Kevin Diks Persembahkan Trofi Liga Denmark untuk Copenhagen
Beberapa kuburan amblas, lantai-lantai retak dan amblas, sebagian tembok dan bangunan makam yang runtuh.
Fakta lain yang terjadi bersamaan, adalah meletusnya Gunung Merapi.
Meski para pakar menyatakan kedua peristiwa ini tidak saling berhubungan sebagai sebuah sebab-akibat.
Namun begitu, warga masyarakat berada dalam situasi kepanikan tinggi, terlebih isu tsunami yang santer beredar, membuat mereka berbondong mencari tempat yang dianggap aman.