SENANGSENANG.ID – Badan Narkotika Nasional (BNN) kembali mencetak capaian besar dalam pemberantasan narkotika internasional.
Melalui operasi senyap lintas negara, buronan kasus sabu Dewi Astutik berhasil ditangkap di Sihanoukville, Kamboja, dan langsung dibawa ke Indonesia untuk menjalani proses hukum.
Kepala BNN, Komjen Suyudi Ario Seto, dalam konferensi pers menegaskan bahwa penangkapan ini merupakan hasil kerja sama erat antara BNN, Interpol, Kepolisian Kamboja, KBRI Phnom Penh, serta Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI.
Baca Juga: Telkomsel Hadirkan Paket Siaga Peduli, Internet dan Telepon Gratis untuk Korban Bencana di Sumatra
Setibanya di Tanah Air, Dewi langsung dibawa menuju Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Aktor Utama Jaringan Golden Triangle
Ario menyebut Dewi Astutik, yang juga dikenal dengan sejumlah alias, sebagai figur penting dalam peredaran narkotika kawasan Asia.
Baca Juga: Tim DKV ISI Surakarta Lolos Abdidaya 2025, Angkat Perpustakaan Kampung Jadi Pusat Kreativitas
“Diduga merupakan aktor utama dari penyelundupan 2 ton sabu senilai Rp5 triliun,” ungkapnya.
BNN mengidentifikasi dua nama besar asal Indonesia yang mendominasi aktivitas narkotika di kawasan Golden Triangle, yakni Fredy Pratama dan Dewi Astutik.
Jaringan Asia-Afrika dan Buronan Korea Selatan
Baca Juga: Kolaborasi Ramah Lingkungan di JAFF 2025, MD Entertainment Perkenalkan Children of Heaven
Selain berperan sebagai pemasok sabu dalam jumlah besar, Dewi juga disebut sebagai perekrut jaringan narkotika lintas benua.
“Ia merupakan rekruter jaringan Asia-Afrika dan juga menjadi DPO dari Korea Selatan,” jelas Ario.