Hasil identifikasi awal menunjukkan kayu berasal dari beragam proses.
Baca Juga: Dua Mahasiswa DKV ISI Surakarta Jadi Ilustrator Karakter Komik Lewat Program MBKM Mandiri
“Ada kayu hasil gergajian, kayu yang dicabut bersama akar dengan alat berat, kayu akibat longsor, dan kayu hasil pengangkutan loader,” jelas Irhamni.
Kombinasi karakteristik tersebut mendorong penyidik memperluas pemeriksaan, termasuk kemungkinan praktik ilegal yang memperparah dampak banjir.
Penyelidikan Diperluas ke Pesisir
Baca Juga: Agak Laen: Menyala Pantiku! Melenggang Tak Ada Lawan, Menuju 5 Juta Penonton
Selain di Sumatera Utara, tim penyelidikan juga bergerak ke Sumatera Barat untuk menelusuri kayu yang terbawa hingga pesisir laut.
“Inventarisasi dilakukan untuk memastikan apakah kayu di pesisir merupakan dampak bencana atau ada campur tangan manusia,” tambah Irhamni.
Kasus ini menjadi sorotan karena dugaan aktivitas manusia di hulu sungai disebut berpotensi memperparah bencana alam.
Pemeriksaan terhadap perusahaan diharapkan dapat mengungkap apakah praktik land clearing ilegal turut berperan dalam tragedi banjir bandang Garoga.**