Hudono menambahkan, tantangan terbesar saat ini bukan hanya akurasi informasi, tetapi juga menjaga media dari kecenderungan menjadi alat perundungan atau pembentuk opini yang tidak sehat.
Baca Juga: Fenomena 'Gunung Menangis' di Sembalun, Warga Panik dan Khawatir Ancaman Banjir
Literasi Media untuk Generasi Muda
GKR Mangkubumi juga menyoroti pola konsumsi informasi generasi muda yang serba cepat dan instan.
Ia menekankan perlunya pendekatan edukatif yang kreatif dari kalangan pers.
Baca Juga: Film Prekuel Saranjana Hadir: Kuyank Angkat Legenda Kuyang dari Kalimantan
“Kalau literasi media tidak diperkuat, maka ruang publik kita bisa dipenuhi hal-hal yang menyesatkan. Media harus ikut meluruskan,” tambahnya.
PWI DIY merespons dengan rencana program peningkatan literasi digital, pelatihan wartawan muda, serta penguatan kemitraan dengan lembaga kebudayaan dan pendidikan.
Sinergi untuk Informasi Berkualitas
Baca Juga: Menkop Ferry Juliantono Resmikan Koperasi Merah Putih Tukangkayu, Tonggak Baru Ekonomi Kelurahan
Audiensi ditutup dengan kesepahaman membangun sinergi dalam penguatan kualitas informasi di DIY.
Baik PWI DIY maupun GKR Mangkubumi sepakat pers memiliki peran strategis menjaga nilai budaya sekaligus mendorong edukasi publik.
Pertemuan ini menjadi awal dialog lebih luas untuk pembenahan ruang informasi dan pengembangan jurnalisme berkeadaban di Yogyakarta.**