SENANGSENANG.ID – Banjir di wilayah Kabupaten Kudus yang terjadi beberapa hari ini semakin meluas dan genangannya semakin tinggi.
Hal itu akibat intensitas dan curah hujan tinggi yang masih terjadi di Kota Kretek, hingga sejumlah sungai meluap dan banjir masuk ke daerah pemukiman dan area persawahan.
Kondisi itu diperparah dengan jebolnya sejumlah tanggul sungai, banjir pun makin tak terkendali hingga genangan mengganggu akses jalan dengan bertambahnya ketinggian air.
Berdasar pantauan senangsenang.id pada Jumat 3 Maret 2023 pagi, genangan air di Dukuh Gendok, Barisan dan Tanggulangin Desa Jati Wetan Kecamatan Jati mencapai 70 cm.
Genangan yang sebelumnya dapat dibuang melalui pintu air ke Sungai Wulan tidak dapat dilakukan.
Hal itu karena debit air Sungai Wulan cukup tinggi mencapai lebih 700 meter kubik per detik, Jumat pagi dan cenderung meningkat karena bagian hulu Sungai Serang di daerah Menduran masih turun hujan.
Padahal pintu air di Dukuh Tanggulangin baru bisa dibuka untuk pembuangan ketika debit air Sungai Wulan di bawah 150 meter kubik per detik.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Mundir membenarkan, genangan di kawasan Dukuh Tanggulangin cukup tinggi karena air tidak dapat mengalir melalui pintu pembuangan ke Sungai Wulan.
Secara umum kondisi banjir di wilayah Kudus meluas, dengan genangan bervariasi antara 20 cm hingga 70 cm.
Di beberapa titik cekungan terendah, genangan bisa mencapai lebih dari satu meter.
Hingga saat ini desa terdampak bertambah menjadi 23 desa dari sebelumnya 21 desa, tersebar di empat kecamatan yaitu Jati, Mejobo, Jekulo dan Undaan.
Di Kecamatan Jati, terdapat tiga desa terdampak, Undaan (8 desa), Mejobo (8 desa) dan Kecamatan Jekulo empat desa.