Jumlah warga terdampak sebanyak 17.302 jiwa dari 5.425 kepala keluarga (KK), rumah warga yang tergenang 879 KK, serta area sawah terendam mencapai 2.216 hektar.
“Warga mulai mengungsi, jumlahnya 173 jiwa dari 37 KK, dan di lokasi pengungsian sudah disediakan dapur umum,” ujarnya.
Tempat pengungsian berada di Balai Desa Payaman Mejobo, Gereja Kristen Muria Indonesia (GMKI) dan Klenteng di Desa Tanjungkarang Kecamatan Jati.
Sementara itu, di tengah luapan Sungai Dawe, Sungai Piji dan sejumlah sungai lainnya, kondisi banjir diperparah dengan jebolnya tiga titik tanggul di wilayah Kecamatan Mejobo.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kudus, Ahmad Munaji menyebutkan, tiga titik tanggul jebol, yakni dua titik tanggul Sungai Dawe di Desa Golantepus, dan satu titik tanggul Sungai Piji di Desa Hadiwarno.
“Relawan BPBD bersama warga sekitar sudah melakukan penanganan sementara terhadap tiga titik tanggul yang jebol,” katanya.
Perbaikan tanggul selanjutnya menjadi kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana.
Penanganan sementara tanggul jebol di Sungai Dawe dilakukan dengan memasang sak berisikan pasir dan tanah padas, serta menyumbat aliran sungai yang masuk ke permukiman dengan batang pohon pisang.
Salah seorang warga Desa Golantepus, Abdurrohman (54) menyatakan, tanggul tersebut sudah hampir jebol sepakan lalu.
“Untuk menutup celah ditutup pohon pisang dengan pancang bambu, serta tumpukan sak berisi tanah padas,” ungkapnya. **
Artikel Terkait
Banjir di Kudus Genangi 1.707 Hektar Sawah, 3.610 KK Terdampak, Ini Lokasinya
Banjir di Kudus Belum Surut, Jumlah Warga Terdampak Bertambah, Sawah Terendam pun Semakin Luas
Warga Mulai Mengungsi, Banjir di Kudus Tak Kurangi Minat Siswa Belajar di Sekolah
Sinergitas TNI-Polri Bantu Evakuasi Warga Korban Banjir Kudus, Jumlah Pengungsi Bertambah