“Barang ini bisa memenuhi pasar dulu di Jawa. Tiga hari saya kirim setelah ini agar di Jawa dulu, karena Jawa ini kan paling banyak pasar,” tutur Mendag.
Mendag mewanti-wanti minyak goreng temuan agar didistribusikan ke pasar tradisional bukan pasar retail modern, agar terjangkau oleh masyarakat.
Disinyalir tersedianya minyak goreng dengan merek Minyakita di pasar retail modern, lebih banyak dinikmati oleh masyarakat menengah keatas.
Fenomena itu, tentunya mengancam ketersediaan dari Minyakita yang hanya dibatasi sebanyak 300.000 ton per bulan.
Kalau banyak masyarakat pindah dari minyak premium ke Minyakita, bisa tidak cukup,” tutur Mendag.**