Debit Sungai Wulan Mulai Turun, Tumpukan Sampah Menggunung di Pintu Air Bendung Wilalung hingga Tebal 1 Meter

photo author
- Rabu, 11 Januari 2023 | 13:37 WIB
Pintu air Bendung Wilalung dipenuhi tumpukan sampah setelah debit air Bendung Klambu yang mengalir ke Sungai Serang dan Sungai menurun. (Foto: Erdhia)
Pintu air Bendung Wilalung dipenuhi tumpukan sampah setelah debit air Bendung Klambu yang mengalir ke Sungai Serang dan Sungai menurun. (Foto: Erdhia)

"Kala cerah debit air sungai menurun, tetapi kalau bagian hulu hujan dengan intensitas dan curah tinggi, debit air akan meningkat. Semoga cuaca ke depan semakin baik, sehingga kondisi sekitar daerah aliran sungai tetap aman dari ancaman banjir," ungkapnya.

Air Sungai Serang mengalir ke Sungai Wulan melalui BPBWL. Bendung tersebut memiliki sembilan pintu, tujuh menghadap ke Sungai Juwana dan dua lainnya mengarah ke Sungai Wulan.

Permulaan banjir Sungai Wulan terjadi saat debit air naik mulai 400 m3/ detik hingga 500 m3/ detik atau disebut siaga (bahaya) I,  siaga II antara 500 m3/ detik- 550 m3/ detik, dan di atas 550 m3/ detik siaga III.

Sesuai standar operasional prosedur (SOP), beban air ke arah Sungai Wulan harus dikurangi saat debit air melebihi batas ambang maksimal 800 m³/detik.

Ketika debit air mencapai 930 m³/detik Selasa dinihari, otoritas berwenang telah membuka pintu 8 Bendung Wilalung ke arah Sungai Juwana dengan ketinggian maksimal 30 cm.

Saat ini bukaan pintu sudah diturunkan menjadi 5 cm.

Di saat debit air sudah surut, perlu segera ada perbaikan tanggul longsor, seperti yang ada di tanggul kanan luar Sungai Wulan di Desa Ketanjung, ikut Wilayah Kecamatan Karanganyar Demak.

Wakil Koordinator Federasi Perkumpulan  Petani Pemakai Air (FP3A) sistem Kedungombo, Akrab, mengapresiasi kinerja Koordinator lapangan BPBWL dan kawan-kawan, serta seluruh pihak terkait lainnya.

"Kooordinasi dan kerjasama di lapangan antar pihak cukup bagus. Saat debit air Sungai Wulan cukup tinggi, semuanya terap tenang meski kewaspadaan terus ditingkatkan," katanya.

Terkait sampah di Bendung Wilalung, petugas dengan sigap juga selalu melakukan pembersihan demi lancarnya air mengalir ke Sungai Wulan.

Saat ini lebih ratusan kubik sampah menumpuk di pintu Bendung Wilalung menuju arah Sungai Wulan.

Saryo (59) warga Desa Kalirejo Kecamatan Undaan Kudus mengatakan, adanya sebagian tumpukan sampah kayu dan bambu menjadi rejeki tersendiri bagi keluarganya.

Ia mengais kayu dan bambu yang masih dapat dimanfaatkan, dengan berjalan di atas tumpukan sampah tanpa khawatir sedikit pun tenggelam.

Sebab dengan ketebalan sampai satu meter, tumpukan sampah menjadi kuat tak tergoyahkan.

"Diinjak berapa orang pun tidak akan tenggelam," tandasnya. **

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Rekomendasi

Terkini

Aksi Penutupan Aplikasi 'Mata Elang' Heboh di Medsos

Kamis, 18 Desember 2025 | 09:44 WIB
X