Penebangan Pohon di Komplek SMAN 1 Semarang Jadi Polemik, Pemprov Jateng sampai Turun Tangan, Ada Apa?

photo author
- Kamis, 2 Februari 2023 | 12:20 WIB
Biro Hukum Setda Pemprov Jateng Iwanuddin Iskandar memberikan penjelasan terkait penebangan pohon di lingkungan SMA Negeri 1 Semarang yang menjadi polemik. (Foto: Humas Jateng)
Biro Hukum Setda Pemprov Jateng Iwanuddin Iskandar memberikan penjelasan terkait penebangan pohon di lingkungan SMA Negeri 1 Semarang yang menjadi polemik. (Foto: Humas Jateng)

SENANGSENANG.ID - Penebangan pohon di lingkungan SMA Negeri 1 Semarang belakangan menjadi polemik di masyarakat dan alumni.

Polemik itu pun terus berlanjut sampai akhirnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah turun tangan menyelesaikan masalah ini lewat mediasi.

Berdasarkan verifikasi yang dilakukan Tim Pemprov Jateng, pohon-pohon yang ditebang bukan termasuk cagar budaya.

Baca Juga: Habiskan Anggaran Rp160 Miliar untuk Revitalisasi, Pasar Sukowati Gianyar Bali Kini Makin Artistik dan Modern

Hal itu disampaikan Kepala Biro Hukum Setda Pemprov Jateng Iwanuddin Iskandar, Rabu 1 Januari 2023.

Dijelaskan Iwanuddin, mediasi dilakukan dengan mengundang kedua belah pihak.

Baik dari manajemen sekolah, siswa, orang tua siswa, warga, dan pihak Alumni Siji Loro (Aljiro), yang merasa keberatan atas penebangan pohon-pohon di lingkungan SMAN 1 Semarang.

Baca Juga: Jadwal Bioskop Yogya Kamis 2 Februari 2023, Ada Lagi Film Baru Diputar Hari Ini, Cek yuk

Dari pihak Pemprov Jateng, turut hadir Biro Hukum, Disdikbud, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).

Ia menjelaskan, Pemprov Jateng telah mendengar argumen kedua belah pihak.

Iwanuddin mengungkapkan, pihak manajemen sekolah, perwakilan orang tua siswa, serta komite sekolah, telah lama merencanakan penebangan pohon-pohon tersebut.

Alasannya, beberapa kali terjadi insiden dahan yang telah lapuk jatuh menimpa barang milik warga dan civitas akademi.

Selain itu, penebangan pohon dilakukan guna revitalisasi sarana olahraga di sekolah tersebut.

Dari data yang dikumpulkan, sebanyak 23 pohon telah ditebang. Di antaranya, trembesi, mahoni, jati, ketapang, mangga dan glodogan, Sementara 26 pohon lain masih dibiarkan berdiri.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Aksi Penutupan Aplikasi 'Mata Elang' Heboh di Medsos

Kamis, 18 Desember 2025 | 09:44 WIB
X