Presiden Jokowi Sebut Ada Tiga Tantangan yang Dihadapi Pers Indonesia di Era Disrupsi Digital Saat Ini

photo author
- Kamis, 9 Februari 2023 | 19:25 WIB
Presiden Jokowi sebut ada tiga tantangan yang dihadapi pers Indonesia di era disrupsi digital. (Foto: Amiri Yandi/InfoPublik)
Presiden Jokowi sebut ada tiga tantangan yang dihadapi pers Indonesia di era disrupsi digital. (Foto: Amiri Yandi/InfoPublik)

SENANGSENANG.ID - Presiden Joko Widodo mengungkapkan ada tiga tantangan yang dihadapi pers Indonesia di era disrupsi digital saat ini.

Ketiga tantangan itu adalah banjirnya berita di media sosial (medsos) yang dikendalikan oleh teknologi kecerdasan buatan artificial intelligent (AI).

Kedua porsi belanja iklan media yang diambil alih oleh platform-platform asing, serta tantangan kegita adalah kedaulatan dan keamanan data dalam negeri.

Baca Juga: Sinopsis Gita Cinta dari SMA, Kisah Galih dan Ratna yang Pernah Viral Tahun 1979 Ini Akankah Kembali Viral?

“Sekarang ini masalah utama (pers) menurut saya adalah membuat berita bertanggung jawab, karena masyarakat kebanjiran berita dari medsos dan media digital lainnya termasuk platform-platform asing yang umumnya tidak beredaksi atau dikendalikan oleh AI,” jelas Presiden dalam Acara Puncak Hari Pers Nasional (HPN) 2023 bertajuk Pers Bebas, Demokrasi Bermartabat di Kota Medan, Sumatera Utara, pada Kamis 9 Februari 2023.

Menurut Presiden, tantangan pers pertama adalah dunia pers yang tidak sedang baik-baik saja karena semua orang bebas membuat berita sebebas-bebasnya, dalam bentuk digital di media sosial atau platform digital lainnya.

Kebebasan itu, kemudian dimanfaatkan algoritma raksasa yang cenderung mementingkan sisi komersial saja sehingga mengorbankan konten berita dan jurnalisme otentik.

Baca Juga: 15.383 Orang Meninggal Dunia Akibat Gempa Turki Suriah , 123 WNI Berhasil Dievakuasi dari Sejumlah Wilayah

“Itu yang kita semakin kehilangan. Hal semacam itu tak boleh mendominasi kehidupan masyarakat kita. Media konvensional yang beredaksi semakin terdesak dalam peta pemberitaan,” tegas Joko Widodo.

Tantangan kedua meliputi keberlanjutan industri media konvensional yang menghadapi tantangan 60 persen porsi belanja iklannya digerogoti oleh media digital, terutama platform-platform asing.

Berkurangnya porsi belanja iklan artinya sumber daya keuangan media konvensiobal akan semakin berkurang terus sehingga menyulitkan keberadaan media konvensional dalam negeri.

“Sebagian (media konvensional) sudah mengembangkan diri ke media digital. Tetapi dominasi platform asing dalam mengambil belanja iklan ini telah menyulitkan media dalam negeri kita,” tutur dia.

Sedangkan tantangan ketiga muncul karena data telah menjadi sumber minyak baru (new oil) yang berharga sangat mahal yang dikuasai oleh segelintir penguasa data.

Baca Juga: Jadwal Bioskop Semarang Kamis 9 Februari 2023, Waktu Maghrib, Film Horor Baru Dibintangi Aulia Sarah

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Sumber: InfoPublik.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Aksi Penutupan Aplikasi 'Mata Elang' Heboh di Medsos

Kamis, 18 Desember 2025 | 09:44 WIB
X