Ketahui Bahaya Karoshi, Budaya Kerja Sampai Mati di Jepang yang Jadi Sorotan Dunia, Indonesia Perlu Waspada!

SENANGSENANG.ID - Fenomena 'karoshi' atau kematian akibat bekerja yang terjadi di Jepang menjadi perbincangan hangat publik internasional.

Karoshi juga sering disebut aktivitas seorang karyawan yang bekerja sampai mati, karena sang karyawan terlalu banyak bekerja dengan jam kerja yang relatif terlalu panjang.

Selain itu, para karyawan di Jepang kebanyakan memiliki ikatan terlalu besar dengan pekerjaan. Hal inilah yang membuat mereka rela sering bekerja sampai lembur.

Baca Juga: Kasus Rudapaksa Siswi SMP di Palembang Bukti Bahaya Pornografi dalam Dunia Anak, Orang Tua Wajib Ketahui Hal Penting Ini

Fenomena ini menjadi isu yang hangat, hingga membuat Jepang mendapatkan julukan sebagai negara dengan penduduk yang gila kerja dan rela menghabiskan waktu untuk bekerja.

Sayangnya, kebiasaan gila kerja ini kerap kali menyebabkan kematian karena kelelahan. Kasus kematian karena terlalu banyak kerja inilah yang disebut sebagai ‘karoshi’.

Karoshi Pertama di Jepang

Di Jepang, karoshi pertama kali terjadi pada tahun 1969. Hal ini terjadi pada pria berusia 29 tahun yang pada saat itu bekerja di departemen pengiriman surat kabar di Jepang.

Baca Juga: Gokil Dab! Timnas Indonesia Bungkam Arab Saudi di Kandang Sendiri, 3 Faktor Ini Jadi Kunci Sukses Anak Asuh Shin Tae-yong

Ketika di kantor, pria tersebut mendadak terserang stroke dan dinyatakan meninggal karena terlalu berlebihan bekerja.

Sejak kejadian tersebut, fenomena karoshi terus terjadi di Jepang karena para pegawai takut akan dipecat apabila kerja mereka tidak maksimal.

Mereka juga berharap bisa segera naik pangkat atau naik gaji dengan menunjukkan hasil kerja yang maksimal di hadapan atasan.

Baca Juga: Perlindungan Hukum Wajib Ditegakkan Demi Masa Depan Anak, Bagaimana Kasus Pemerkosaan dan Pembunuhan Siswi SMP di Palembang?

Sayangnya, kerja yang berlebihan ini terkadang membuat para pekerja di Jepang jatuh sakit.