Peringati 1 Suro Hajad Kawula Dalem Mubeng Beteng Digelar Besok Rabu 19 Juli 2023 Jam 9 Malam Berikut Rutenya

photo author
- Selasa, 18 Juli 2023 | 13:08 WIB
Prosesi Mubeng Beteng peringati 1 Sura digelar Kraton Jogja besok malam, Rabu 19 Juli 2023. (Foto: Instagram/@kratonjogja)
Prosesi Mubeng Beteng peringati 1 Sura digelar Kraton Jogja besok malam, Rabu 19 Juli 2023. (Foto: Instagram/@kratonjogja)

SENANGSENANG.ID - Dalam rangka memperingati Tahun Baru 1 Sura Jimawal 1957/1 Muharam 1445 H, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat kembali menggelar prosesi Mubeng Beteng pada Rabu 19 Juli 2023 besok malam.

Agenda ini merupakan Hajad Kawula Dalem yang diinisiasi paguyuban Abdi Dalem dan masyarakat sebagai bentuk refleksi atau pensucian diri menuju manusia yang lebih baik pada tahun yang akan datang.

Adapun prosesi akan diawali dengan doa bersama di Kagungan Dalem Bangsal Pancaniti (Kompleks Kamandungan Lor/Keben) pukul 21.00 yang dilanjutkan dengan Mubeng Beteng.

Baca Juga: Penasaran Seramnya Insidious The Red Door? Jadwal Bioskop Kudus, Demak, Kendal Hari Ini Selasa 18 Juli 2023

Dalam pengumuman yang disampaikan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dalam akun Instagramnya, Selasa 18 Juli 2023 disampaikan kepada masyarakat yang ingin mengikuti prosesi Mubeng Beteng untuk menjaga ketertiban dan kekhusukan bagi Sahabat yang menyaksikan dan berpartisipasi dalam prosesi.

"Harap mengenakan busana yang sopan dan rapi, serta tidak diperkenankan mengenakan celana pendek," demikian imbauan Keraton Jogja.

Adapun rute yang dilalui untuk ritual Mubeng Beteng malam ini dimulai dari Keben (Kamandhungan Lor) - Ngabean - Pojok Beteng Kulon - Plengkung Gading - Pojok Beteng Wetan - Jalan Ibu Ruswo - Alun-Alun Utara - Kamandhungan Lor.

Baca Juga: Ikut 'Bancakan' Tanah Kas Desa, Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY Krido Suprayitno Resmi Ditahan

Tak ada penjelasan lebih lanjut terkait pelaksanaannya yang digelar besok malam, karena sebelumnya prosesi Mubeng Beteng diselenggarakan pada malam 1 Sura, atau Selasa 18 Juli 2023 malam ini.

Namun dikutip dari laman Instagram Kraton Jogja, hal ini bisa dimengerti usai salah satu netizen memberikan penjelasan dimana hal ini dimungkinkan karena perbedaan siklus kalender.

Dimana dalam kalender Masehi memakai peredaran kalender matahari yang berganti tanggal saat pukul 12 malam, sedangkan tahun Jawa memakai peredaran bulan yang berganti saat Maghrib tiba.**

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X