Komunitas Minggu Legi Gelar Tadarus Budaya, Apresiasi Seni Tinggi Jadi Indikator Sejahteranya Masyarakat

photo author
- Senin, 23 Oktober 2023 | 11:55 WIB
Akhir Lusono berbincang dengan Ketua CMI Kamilasyada Gunungkidul dalam acara Tadarus Budaya yang digelar Sabtu 21 Oktober 2023. (Foto: Teguh Priyono)
Akhir Lusono berbincang dengan Ketua CMI Kamilasyada Gunungkidul dalam acara Tadarus Budaya yang digelar Sabtu 21 Oktober 2023. (Foto: Teguh Priyono)

SENANGSENANG.ID - Dalam masyarakat maju, seni budaya mendapatkan tempat yang terhormat.

Selain menjadi salah satu indikator kesejahteraan, seni dan budaya juga menjadi indikator bagi kemajuan suatu masyarakat.

Demikian disampaikan, Kusen Ph.D budayawan yang akrab disapa Kyai Cepu, dalam acara Tadarus Budaya bertema "Membangun Karakter dalam Realitas Religius melalui Seni Budaya" yang dihelat Komunitas Minggu Legi di Cebongan Ngestiharjo Kasihan Bantul, Sabtu 21 Oktober 2023 malam.

Baca Juga: Digelar di Marina Convention Center, Cuma Segini Harga Tiket GIIAS Semarang 2023, Buruan Nonton Terakhir Besok

"Seni hukumnya wajib bagi kita, sebab tanpa ada seni kehidupan akan terasa kering. Seni adalah kebutuhan manusia seperti kebutuhan makan dan minum, kalau tidak makan dan minum pasti manusia bisa mati."

"Nah jika manusia tidak berkesenian pasti akan kering jiwanya," tutur Kyai Cepu yang lulusan Belgorad University Rusia.

Dalam pandangan Wakil Ketua Lembaga Seni Budaya PP Muhammadiyah ini, masyarakat yang maju dapat dilihat dari seberapa besar apresiasinya terhadap seni budaya.

Baca Juga: Prabowo di Tengah Dilema, Survey Ipsos Tunjukan Kalah dengan Ganjar-Mahfud Jika Berpasangan dengan Gibran

Sehingga sudah seharusnya seni budaya juga dijadikan salah satu indikator kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat.

"Sayangnya seni belum dijadikan indikator bagi kesejahteraan dan kemakmuran, kalau di negara maju apresiasi terhadap seni sangat bagus. Bahkan mereka akan senang dengan menikmati seni dan kesenian meski harus membayar mahal," urai mantan Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah(PCIM) Rusia periode 2010-2020.

Tadarus Budaya yang dimoderatori oleh Mariana Ulfah S.T.,M.Si dosen UAD menghadirkan juga Dr.KRT. Akhir Lusono, S.Sn., M.M yang sekaligus inisiator Komunitas Minggu Legi.

Baca Juga: Dalam Empat Bulan Terakhir Kominfo Putus Akses 425 Ribu Konten Perjudian di Berbagai Platform Digital

"Seni budaya itu menjadi sesuatu yang memikat jika dimanfaatkan dalam berbagai kegiatan seperti dakwah kontemporer misalnya," beber Akhir Lusono.

"Menghadirkan seni dan budaya lokal yang ada di masyarakat akan lebih mengena dan memberi balutan lebih berkarakter," imbuh Akhir Lusono yang juga Ketua Forum Silaturahmi Doktor Indonesia DIY.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X