"Semoga dengan berbagai upaya yang ada mampu mewujudkan zero stunting di Kota Yogyakarta tahun 2024," ujarnya.
Baca Juga: Konser Coldplay Usai, Polisi Bajir Laporan Penipuan Tiket Pertunjukan Nilainya Capai Rp16,3 Miliar
Semantara itu, Kepala DP3AP2KB DIY Erlina Hidayati mengungkapkan, kegiatan Ekspo Generasi Keluarga Istimewa ini dilakukan di beberapa tempat, yakni pada hari sebelumnya sudah dilakukan di Kabupaten Gunungkidul, dan pada hari ini di Kota Yogyakarta. Selanjutnya akan dilakukan di Kabupaten Kulonprogo.
"Semoga kegiatan ini dapat mempererat keluarga. Sehingga nantinya tidak akan ada kekerasan lagi, keluarga tidak memproduksi pelaku kekerasan. Selain itu, melalui ketahanan keluarga dengan parenting pola asuh anak yang benar, kita harapkan ketika dewasa tidak akan menjadi pelaku kekerasan," ungkapnya.
Ia berharap, dengan kegiatan ini semua keluarga semakin istimewa dan bersama-sama melakukan anti kekerasan terutama bagi perempuan dan anak dan menciptakan Kota Yogyakarta rukun dan damai.**
Artikel Terkait
Temulawak Ditetapkan sebagai Tanaman Obat Unggulan Indonesia
Banyak yang Belum Tahu Syarat Ini, Calon Ketua PWI Kabupaten dan Kota Wajib Kompetensi Tingkat Madya
Tampil di Jogja Fashion Week 2023, Athan Siahaan Hadirkan 16 Busana Kain Limbah nan Wah
Festival Kampung Srawung, Begini Cara Warga Rejowinangun Kotagede Eratkan Silaturahmi
Asah Digital Sukses Digelar di Banda Aceh, Bangun Partisipasi Pemuda Lewat Platform Digital untuk Perubahan Positif
Lima Isu Kepemudaan Ini akan Mewarnai Pembahasan Musda X KNPI Bantul yang Diselenggarakan Sabtu Besok