Rasulullah mengingatkan:
إِذَا لَمْ تَسْتَحِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ
Idza lam tastahi fashna' maa syi'ta.
"Jika engkau tidak malu, perbuatlah sesukamu," HR Bukhari.
Dan yang sangat penting adalah rasa malu akan menghadirkan cinta Allah, sebagaimana sabda Rasulullah SAW.
إِنَّ فِيْكَ خَصْلَتَيْنِ يُحِبُّهُمَا اللهُ الْحِلْمَ وَالْحَيَاءَ (رَوَاهُ ابْنُ مَاجَهْ)
Inna fiika khoslataini yuhibbuhumallah al-hilm wal-hayaa'.
"Sesungguhnya dalam dirimu terdapat dua sikap yang dicintai oleh Allah; sifat santun dan malu," HR Ibnu Majah.
Baca Juga: Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto Rotasi dan Mutasi 49 Perwira Tinggi TNI, Ini Daftar Lengkapnya
Betapa pentingnya rasa malu dalam kehidupan seorang mukmin. Rasa malu mencegah seseorang dari melakukan tindakan maksiat.
Ibrahim bin Adham memberikan nasehat pada seseorang yang berniat berbuat maksiat.
Yaitu boleh bermaksiat kepada Allah, tapi jangan memakan rezekinya, boleh maksiat tapi jangan tinggal di bumi Allah, boleh saja maksiat tapi jangan sampai dilihat oleh Allah.
Jika orang mempunyai rasa malu pasti tidak akan berani berbuat maksiat, karena Allah selalu memberikan rizki kepada-nya, memberi tempat di bumi-Nya, dan Allah selalu mengawasi manusia di manapun.
Di sisi lain, rasa malu pada Allah setelah berbuat dosa akan menjadi dorongan seseorang untuk memohon ampunan dan meninggalkan kemaksiatan.
Artikel Terkait
Materi Khotbah Jumat 20 Oktober 2023: Inti Agama adalah Nasehat, Petunjuk dari Allah kepada Manusia
Berikut Materi Khotbah Jumat 3 November 2023: Perbaikan Akhlak Merupakan Keutamaan Orang Bertakwa
Materi Khotbah Jumat 10 November 2023: Hidupkan Semangat Pahlawan, Belajar dari Generasi ke Generasi
Materi Khotbah Jumat 17 November 2023: Keindahan Dunia Sungguh Mempesona, Jangan Sampai Lupa Diri
Materi Khotbah Jumat 24 November 2023: Berjihadlah Berbuat Baik, dalam Keadaan Sulit maupun Mudah