Materi Khotbah Jumat 1 Desember 2023: Sebagian dari Iman, Rasa Malu Mencegah Seseorang Bertindak Maksiat

photo author
- Kamis, 30 November 2023 | 06:16 WIB
Ustaz H Ahmad Ahsan Jihadan SPsi MA. (Foto: Dokumen Pribadi)
Ustaz H Ahmad Ahsan Jihadan SPsi MA. (Foto: Dokumen Pribadi)

Rasulullah mengingatkan:

إِذَا لَمْ تَسْتَحِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ

Idza lam tastahi fashna' maa syi'ta.

"Jika engkau tidak malu, perbuatlah sesukamu," HR Bukhari.

Dan yang sangat penting adalah rasa malu akan menghadirkan cinta Allah, sebagaimana sabda Rasulullah SAW.

إِنَّ فِيْكَ خَصْلَتَيْنِ يُحِبُّهُمَا اللهُ الْحِلْمَ وَالْحَيَاءَ (رَوَاهُ ابْنُ مَاجَهْ)

Inna fiika khoslataini yuhibbuhumallah al-hilm wal-hayaa'.

"Sesungguhnya dalam dirimu terdapat dua sikap yang dicintai oleh Allah; sifat santun dan malu," HR Ibnu Majah.

Baca Juga: Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto Rotasi dan Mutasi 49 Perwira Tinggi TNI, Ini Daftar Lengkapnya

Betapa pentingnya rasa malu dalam kehidupan seorang mukmin. Rasa malu mencegah seseorang dari melakukan tindakan maksiat.

Ibrahim bin Adham memberikan nasehat pada seseorang yang berniat berbuat maksiat.

Yaitu boleh bermaksiat kepada Allah, tapi jangan memakan rezekinya, boleh maksiat tapi jangan tinggal di bumi Allah, boleh saja maksiat tapi jangan sampai dilihat oleh Allah.

Jika orang mempunyai rasa malu pasti tidak akan berani berbuat maksiat, karena Allah selalu memberikan rizki kepada-nya, memberi tempat di bumi-Nya, dan Allah selalu mengawasi manusia di manapun.

Di sisi lain, rasa malu pada Allah setelah berbuat dosa akan menjadi dorongan seseorang untuk memohon ampunan dan meninggalkan kemaksiatan.

Baca Juga: Di Gelaran RESILIENCE 2023, Pertamina Ungkap Kontribusi Signifikan dalam Pengurangan Emisi Lewat Konferensi Internasional

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muhammad Thoriq

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X