Kini, komite itu disebut sebagai Komite Internasional Palang Merah atau International Committee of the Red Cross (ICRC) yang berfokus untuk melaksanakan kegiatan kemanusiaan di setiap negara.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka didirikanlah organisasi sukarelawan guna menjadi bagian medis angkatan darat pada masa perang.
Baca Juga: Pemkot Jogja Gelar Imunisasi JE, Sasar 82 Ribu Anak Usia 9 Bulan hingga 15 Tahun
Pada tahun 1864, Konferensi Internasional terjadi atas prakarsa Pemerintah Federal Swiss untuk menyetujui adanya perbaikan kondisi prajurit yang cedera di medan perang.
Konvensi Jenewa itu diselenggarakan sebanyak empat kali pada tahun 1949, konvensi ini adalah salah satu komponen dari Hukum Perikemanusiaan Internasional (HPI), suatu ketentuan internasional yang mengatur perlindungan dan bantuan korban perang.
Palang Merah Indonesia Lahir
Waktu berlalu, Palang Merah di Indonesia pun sudah dimulai sejak masa sebelum Perang Dunia 2 yang digagas oleh Kolonial Belanda di Indonesia.
Dulu, palang merah di Indonesia dinamakan Nederlands Rode Kruis Afdeling Indië (Nerkai) yang berdiri pada tahun 1873. Namun, organisasi ini dibubarkan pada masa pendudukan Jepang.
Palang Merah Indonesia mulai eksis kembali pada tahun 1932, dipelopori oleh Dr RCL Senduk dan Dr Bahder Djohan yang mendapatkan dukungan luas dari kalangan terpelajar Indonesia.
Perjuangan untuk mendirikan PMI ini bermula saat rancangan mereka dibawakan ke sidang Konferensi Nerkai pada tahun 1940. Nahas, rancangan tersebut ditolak mentah-mentah.
Cahaya mulai tampak, ketika mereka kembali mencoba membentuk Badan Palang Merah Nasional pada masa pendudukan Jepang, meski mendapatkan halangan dari Pemerintah Tentara Jepang.
Presiden Soekarno akhirnya mengeluarkan perintah untuk membentuk suatu badan Palang Merah Nasional pada 3 September 1945.
Setelah diresmikan presiden, PMI pun mulai merintis kegiatan kemanusiaan dengan memberikan bantuan korban perang revolusi kemerdekaan Republik Indonesia, serta pengembalian tawanan perang sekutu maupun Jepang.
Artikel Terkait
PMI Kudus Prioritaskan Pelayanan, Tahun 2023 Hadirkan Program Unggulan Penanganan Stunting
Bulan Dana PMI Kudus Torehkan Hasil Luar Biasa, Lampaui Target Realisasi Mencapai 143 Persen
RSUD Dokter Loekmono Hadi Kudus Tingkatkan Inovasi Layanan, dan Suarakan Semangat Merdeka Bekerja
Digelar Kundha Kabudayan Bantul, 14 Museum Ikuti Bantul Museum Expo 2024 di Pendhapa Art Space
Tradisi Wiwit Panen Mbako di Temanggung, Kearifan Lokal Wujud Syukur kepada Tuhan
Siapa Bilang Petani Kita Jadul? Di Temanggung Petani Mupuk Sawah Sudah Menggunakan Drone