Para peserta akan didorong untuk menerapkan ilmu yang diperoleh di komunitas masing-masing, membangun bank sampah, atau mengadakan kegiatan edukasi lingkungan.
“Kami optimis bahwa gerakan ini akan berdampak positif. Dengan kerja sama semua pihak, kita bisa menjaga bumi dan air tetap lestari,” pungkas Agustinus Sumaryoto.
Baca Juga: Mimpi Piala Dunia Timnas Indonesia Pudar di Sydney, Erick Thohir: Peluang Itu Masih Ada
Dengan semangat Laudato Si’ yang menekankan pentingnya ekologi integral, komunitas di Yogyakarta kini memiliki modal pengetahuan dan inspirasi untuk berperan aktif dalam menjaga lingkungan hidup.**
Artikel Terkait
Mengenal dan Mencintai Tanaman Endemik di Hutan Lindung Kaliurang, Ini yang Dilakukan KPKC Gereja Santa Maria Assumpta Gamping
Rukti Jenazah, Pembekalan dari RS Panti Rapih bagi Tim Pangruktilaya Paroki Gamping agar Tidak Canggung
Potensi Remaja Ditampilkan dalam Rangkaian Pekan Doa Sedunia 2025, Ini Momen Serunya
Lebih Jauh Tentang Kadipaten Pakualaman sebagai Pengemban Budaya
Refleksi Puasa Sampah Gusdurian, Membangun Kepedulian Umat Lintas Iman
Usung Tema Manggala Gati Wiwaraning Rat, Peringatan Hadeging Kadipaten Pakualaman ke-213 Tahun 2025 Diwarnai Banyak Acara