Melasti di Watu Pecak: Harmoni Umat Hindu Tengger Lumajang dengan Alam

photo author
- Selasa, 25 Maret 2025 | 08:41 WIB
Ribuan umat Hindu warga Tengger di lereng Gunung Semeru dan Bromo menggelar upacara Melasti di Pantai Watu Pecak Lumajang, Minggu 23 Maret 2025. (MC Kab. Lumajang)
Ribuan umat Hindu warga Tengger di lereng Gunung Semeru dan Bromo menggelar upacara Melasti di Pantai Watu Pecak Lumajang, Minggu 23 Maret 2025. (MC Kab. Lumajang)

SENANGSENANG.ID - Ribuan umat Hindu Tengger dari lereng Gunung Semeru dan Bromo berkumpul di Pantai Watu Pecak, Desa Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang pada Minggu 23 Maret 2025.

Mereka melaksanakan upacara Melasti, ritual penyucian diri dan alam semesta yang menjadi bagian dari rangkaian Hari Raya Nyepi menyambut Tahun Baru Saka 1947.

Sejak pagi, umat Hindu berpakaian adat khas Bali dan Tengger sudah memenuhi area pantai.

Baca Juga: Unit Alternatif Metal Asal Kawarang, Reiwa Resmi Rilis EP Bertajuk Simulacra: Bidik Fenomena Sosial Lewat Perspektif Tajam

Suasana terasa sakral ketika tabuhan gamelan Bale Ganjur mulai menggema, mengiringi langkah para pemangku adat yang membawa sesaji dan jempana – usungan tempat sesaji yang dihias dengan warna-warni kain suci.

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Lumajang, Teguh Widodo, menjelaskan bahwa upacara Melasti bertujuan untuk menyucikan Buana Agung (alam semesta) dan Buana Alit (diri manusia).

“Kegiatan Melasti ini adalah rangkaian dari Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1947. Sekitar 2.500 umat Hindu mengikuti ritual ini sebagai bentuk pensucian diri sebelum memasuki Catur Brata Penyepian,” ujar Teguh.

Baca Juga: Diskon Tarif 20 Persen Sudah Berlaku di Ruas Tol Ini

Di tepi pantai, perempuan-perempuan dengan pakaian kebaya dan kamen warna-warni menari dengan anggun dalam tari Rejang Renteng dan Rejang Dewa.

Tarian sakral ini melambangkan kesucian dan keharmonisan, menjadi bentuk persembahan kepada Sang Hyang Widhi Wasa.

Umat Hindu Tengger mengikuti prosesi dengan khidmat.

Baca Juga: OCBC Group Dukung Usaha Pelestarian Lingkungan: Memitigasi Perubahan Iklim di Tahun 2025

Mereka membawa sesaji berupa bunga, buah, dan hasil bumi lainnya, yang kemudian dilarung ke laut sebagai simbol pelepasan segala kotoran lahir dan batin.

Sejumlah hewan ternak kecil seperti ayam juga turut dijadikan sesaji dalam ritual ini, sebagai bentuk penghormatan kepada alam.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Sumber: infopublik.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X