Melasti di Watu Pecak: Harmoni Umat Hindu Tengger Lumajang dengan Alam

photo author
- Selasa, 25 Maret 2025 | 08:41 WIB
Ribuan umat Hindu warga Tengger di lereng Gunung Semeru dan Bromo menggelar upacara Melasti di Pantai Watu Pecak Lumajang, Minggu 23 Maret 2025. (MC Kab. Lumajang)
Ribuan umat Hindu warga Tengger di lereng Gunung Semeru dan Bromo menggelar upacara Melasti di Pantai Watu Pecak Lumajang, Minggu 23 Maret 2025. (MC Kab. Lumajang)

Bagi mereka, keberagaman budaya dan tradisi adalah kekayaan yang harus dijaga.

“Saya bukan umat Hindu, tapi setiap tahun saya selalu menyaksikan Melasti. Ritual ini mengajarkan kita untuk hidup selaras dengan alam,” kata Joko, warga Pasirian.

Baca Juga: Waduhh! Gaji Staf SPPG Nunggak Selama 3 Bulan, Ketua BGN Minta Maaf dan Sampaikan Alasan Ini

Seiring berjalannya waktu, Melasti di Watu Pecak juga menarik perhatian wisatawan dan fotografer.

Mereka terpesona dengan keindahan prosesi, mulai dari warna-warni pakaian adat hingga simbolisme yang terkandung dalam setiap gerakan tarian dan doa.

Menjelang akhir upacara, pemangku adat memberikan siraman air suci kepada umat yang hadir.

Baca Juga: Momen Langka! Anak-Anak Presiden Republik Indonesia Berkumpul di Perayaan Ulang Tahun Didit Prabowo

Siraman ini dipercaya membawa berkah dan membersihkan diri dari energi negatif.

Suara ombak semakin kencang, seolah mengamini harapan umat Hindu yang telah melarungkan doa-doa mereka ke lautan.

Sebagai penutup, Teguh Widodo mengingatkan bahwa ajaran Hindu menekankan Tri Hita Karana – tiga prinsip utama untuk mencapai kehidupan harmonis, yakni hubungan yang baik dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam.

Baca Juga: Singgung PSSI ‘Sulit Menang’ karena Gizi Makanannya Kurang, Kepala BGN Dadan Hindayana: Main 90 Menit Berat!

“Harapannya umat Hindu bisa menjaga keharmonisan ini, sehingga kehidupan tetap berjalan seimbang dan penuh berkah,” pungkasnya.

Dengan berakhirnya upacara Melasti, umat Hindu Tengger kembali ke rumah masing-masing dengan hati yang lebih tenang dan suci.

Mereka bersiap menyambut Nyepi, hari penuh keheningan untuk merenungi perjalanan hidup dan memperkuat spiritualitas.**

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Sumber: infopublik.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X