Materi Khotbah Iduladha 6 Juni 2025: Mensyukuri Nikmat Allah yang Berlimpah dengan Menyembelih Hewan Kurban

photo author
- Rabu, 4 Juni 2025 | 10:14 WIB
Ustaz H Ahmad Ahsan Jihadan SPsi MA. (Foto: Dokumen Pribadi)
Ustaz H Ahmad Ahsan Jihadan SPsi MA. (Foto: Dokumen Pribadi)

Bagaimana memaknai ketakwaan dari Surat Al Hajj ayat 37 tersebut?

Pertama: Ketakwaan dengan makna keikhlasan, niat mencari keridaan Allah semata (Tafsir Al Muyassar Saudi Arabia).

Allah SWT berfirman:

فَمَنۡ كَانَ يَرۡجُوۡالِقَآءَ رَبِّهٖ, فَلۡيَـعۡمَلۡ عَمَلًا صَالِحًـا, وَّلَايُشۡرِكۡ بِعِبَادَةِ رَبِّهٖۤ اَحَدًا

Faman kaana yarjuu liqoo'a robbihii, fal ya'mal 'amalan shoolihan, wa laa yusyrik bi'ibaadati robbihii ahadaa.

Baca Juga: Soal Pendidikan Barak Militer dan Aturan Jam Malam Pelajar, Bupati Purwakarta: Beda Penanganan

"Maka siapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya, maka hendaklah dia mengerjakan kebajikan, dan janganlah dia mempersekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhannya," QS Al Kahfi ayat 110.

Berkaitan dengan keikhlasan, Rasulullah bersabda:

إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى

Innamal a'maalu bin niyyaat. Wa innamaa likullimri'in maa nawaa

"Amalan-amalan itu hanyalah tergantung pada niatnya. Dan setiap orang itu hanyalah akan dibalas berdasarkan apa yang ia niatkan," HR Bukhari Muslim.

Baca Juga: Insiden Longsor Tambang Batu di Cirebon Telan Korban 20 Orang Tewas, Menteri Bahlil Sebut Kemungkinan Evaluasi Total

Kedua: Memurnikan ketaatan untuk mendekatkan diri pada Allah (Tafsir Al Mukhtashar Saudi Arabia).

Allah SWT rida dengan usaha hamba-Nya untuk mendekat.

Rasulullah menjelaskan janji Allah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muhammad Thoriq

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X