Materi Khotbah Jumat 27 Juni 2025: Hijrah Bermakna, Dari Kondisi Kurang Baik Menuju Keadaan Diri Lebih Baik

يُؤْتِى ٱلْحِكْمَةَ مَن يَشَآءُ ۚ وَمَن يُؤْتَ ٱلْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِىَ خَيْرًا كَثِيرًا ۗ  وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّآ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَٰبِ

Yu`til-ḥikmata may yasyaa', wa may yu`tal-ḥikmata fa qod uụtiya khoiron katṡiīroo, wa maā yadż-dżakkaru illaā ulul-albaāb.

"Allah menganugerahkan al hikmah (kepahaman yang dalam tentang Al Qur'an dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya."

"Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah)."

Baca Juga: Mediapreneur Talks Promedia 2025 Siap Digelar di Banten: Seminar Bisnis untuk Jurnalis hingga Pengusaha Media

Menurut Syaikh Dr Muhammad Sulaiman Al Asyqar, dalam Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir.

Allah menganugerahkan hikmah kepada siapa yang dikehendaki-Nya, karena kebaikan yang diperbuat dan keagungan apa yang dilakukan.

Sedangkan menurut Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa'di, pakar tafsir abad 14 H dalam Tafsir As Sa'di,

Allah memberikan hikmah/pelajaran bagi orang yang mengetahui yang berguna lalu mereka melakukanya dan juga mengetahui yang mudharat lalu mereka meninggalkannya.

Baca Juga: PLN EPI dan Warga Baubau Sulawesi Tenggara Tanam Terumbu Karang, Lindungi Laut dan Dukung Transisi Energi

Mari merenungkan nasehat Ali bin Abi Thalib RA.

Jadilah yang terbaik di mata Allah, jadilah yang terburuk di mata sendiri, jadilah sederhana di mata manusia.

Penerapannya adalah, selalu memperbaiki diri untuk mendapatkan nilai terbaik dari Allah SWT.

Tetapi jangan merasa paling baik yang menimbulkan rasa sombong, dan tetap tawaduk/ rendah hati di hadapan sesama manusia.

Baca Juga: Operasional Kereta Cepat Whoosh Sering Terganggu Akibat Layang-Layang, KCIC Ungkap ada 20 Kejadian