Tim edukator yang telah mendapatkan pelatihan dalam seminar akan menyampaikan materi secara interaktif.
Para siswa akan diajak mengenali bentuk-bentuk bullying, memahami dampaknya terhadap psikologis dan sosial, serta belajar menjadi bagian dari solusi dalam menciptakan sekolah ramah anak.
Kegiatan juga akan disertai sesi pledging, yaitu komitmen simbolik siswa untuk menolak dan melawan tindakan bullying.
“Kampanye ini bukan kegiatan simbolik. Ini bagian dari upaya strategis RS Panti Rapih dalam membentuk budaya sekolah yang aman, inklusif, dan berdaya,” tegas Anna Prabandari, S.Kep., Ns., penanggungjawab program Hari Anak Nasional 2025 RS Panti Rapih.
Baca Juga: Duka Ronaldo Atas Insiden Kecelakaan Maut Diogo Jota, Kenang Main Bareng di Timnas Portugal
Mengapa Kampanye Ini Penting?
Menurut data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), lebih dari 25% laporan tahunan di sektor pendidikan berasal dari kasus bullying (Khairunnisa, 2023).
Sayangnya, banyak kasus yang tidak dilaporkan, tetapi tetap menimbulkan dampak serius terhadap kesehatan mental, prestasi akademik, dan kehidupan sosial anak.
Baca Juga: Viral Rekaman Detik-Detik Driver Online di Sleman Dianiaya Pelanggan saat Antar Pesanan Makanan
“Kami ingin siswa tahu bahwa mereka tidak sendirian. Ada orang dewasa yang peduli, dan ada cara untuk melawan bullying secara sehat dan bermartabat,” tambah Maria Ratih, M.Psi., Psikolog.**
Artikel Terkait
HUT ke-95 RS Panti Rapih Yogyakarta, Ignasius Jonan: Jadilah Pribadi yang Bermanfaat untuk Orang Lain
Supplier Gathering RS Panti Rapih 2024: Optimalisasi Supply Chain Management untuk Pelayanan Terbaik bagi Tamu Ilahi
RS Panti Rapih Tingkatkan Kesiapsiagaan Melalui Simulasi Gempa dan Kebakaran 2024, Damkarmat dan BPBD Ikut Ambil Bagian
Peringati Hari Gizi Nasional ke-65 dan HUT ke-3 Nutri Eatery, RS Panti Rapih Gelar Cerdas Cermat Gizi dan Nutri Eatery
Rukti Jenazah, Pembekalan dari RS Panti Rapih bagi Tim Pangruktilaya Paroki Gamping agar Tidak Canggung