Prinsip-prinsip dasar tersebut diletakkan bukan untuk menjadikan guru muda semata-mata kokoh, melainkan justru supaya bisa dinamis menghadapi tantangan zaman ke depan yang riuh dengan perubahan dan ketidakpastian.
Bagaimana menyiapkan diri ke sana dibekalkan dalam dua materi yang secara empirik sudah dan bakal berjalan beriringan, yakni tentang pemanfaat teknologi AI (akal imitasi), sekaligus tentang bagaimana tetap bisa menjadi pribadi autentik yang berkesadaran dan waras secara mental.**
Artikel Terkait
Pengurus WKRI DPC Kabupaten Sleman Periode 2025-2028 Resmi Dilantik
Gandeng Rindam Jaya, IFG Tanamkan Nilai-Nilai Pancasila untuk Bangun SDM Unggul dan Berkarakter
IFG Wujudkan Kepedulian Sosial: 250 Pendonor Ramaikan Aksi Donor Darah di HUT ke-32 PT Grahaniaga Tatautama
Studi Bersama dan Refleksi Gereja Keuskupan Agung Semarang, Segarkan Kembali Semangat Perintis Gereja KAS
Mediapreneur Talks Promedia 2025 Siap Digelar di Banten: Seminar Bisnis untuk Jurnalis hingga Pengusaha Media
PIR-OMK Lingkungan Santo Gregorius Agung Banteng Gelar Makrab di Kaliurang, Gen Z yang Tak Gengsi Wujudkan Apa yang Mereka Maui