Guru Muda Katolik Ikuti Young Teacher Growth Camp, Ini Harapan Mereka

photo author
- Sabtu, 26 Juli 2025 | 09:57 WIB
Young Teacher Growth Camp (YTGC) untuk guru muda katolik di Semarang, 25-26 Juli 2025. (Istimewa)
Young Teacher Growth Camp (YTGC) untuk guru muda katolik di Semarang, 25-26 Juli 2025. (Istimewa)

SENANGSENANG ID - Guru muda layak bertumbuh. Tidak saja sebagai pengajar yang professional, mereka juga layak memantaskan diri menjadi pemimpin pembelajaran.

Untuk itu, mereka memerlukan ruang bertumbuh yang kolaboratif, penguasaan strategi mengajar yang mumpuni, dan pemahaman diri yang utuh tentang pilihan profesinya sebagai guru.

Untuk itulah Yayasan Kawan Tumbuh Indonesia (YKTI) bekerja sama dengan Yayasan Insan Sekolah Kasih (YISK) menyelenggarakan Young Teacher Growth Camp (YTGC) untuk guru muda katolik di Semarang, 25-26 Juli 2025.

Baca Juga: Konflik Thailand-Kamboja Memanas, Indonesia Serukan Penyelesaian Damai dan Awasi WNI di Daerah Terdampak

Program pelatihan intensif berbasis nilai dan refleksi profesi untuk guru-guru muda diampu oleh pelatih-pelatih guru yang mumpuni.

Ada 29 peserta yang datang dari Yayasan Sinar Timur Batam, Yayasan Marsudirini Semarang, Yayasan Mardi Lestari Sragen, Yayasan Bernardus Semarang dan Pekalongan, Yayasan Santa Maria Pekalongan, Purbalingga, dan Sleman, serta Yayasan Kanisius Cabang Semarang.

HJ Sriyanto (guru, penulis buku, Ketua YKTI) membawakan materi Spiritualitas Panggilan dan Instructional Leadership.

Baca Juga: Pernah Merana Ditinggal Dhani, Maia Estianty Ngaku Santai Bila Irwan Mussry Digoda Wanita Lain

Ig Kingkin Teja Angkasa (learning & development YKTI) membawakan materi Pipeline Leadership dan Inside-out Paradigm.

Elizabet Indira (psikolog, dosen SCU, dan pendiri Talenta) membawakan topik Mental Health and Wellbeing.

Sedangkan Novi Prastyawan (mentor kewirausahaan berbasih AI-Komdigi) mengantarkan topik AI Sebagai Pendukung Pembelajaran.

Baca Juga: Viral Video Tank Berlalu Lalang, Diduga Milik Militer Kamboja di Tengah Konflik dengan Thailand

Topik-topik tersebut dikenalkan dan dilatihkan atas dasar temuan bahwa banyak guru muda tidak mendapatkan bekal yang cukup untuk menjadi guru bagi muridnya.

Tidak banyak sekolah yang secara khusus menaikkan kapasitas guru muda, baik dengan bekal konseptual maupun cara-cara praktis sebagai guru.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X