Materi Khotbah Jumat 24 Oktober 2025: Cara Menghadapi dan Menjalani Ujian Hidup adalah Sabar, Percaya Diri dan Rida pada Allah

Bagaimana penerapan ayat tersebut?

Beberapa tafsir menjelaskan sebagai berikut:

Mengakui dirinya milik Allah, diatur oleh Allah, dan pada masanya kembali pada Allah dengan proses kematian, kebangkitan dan penghitungan amal (Tafsir Al Muyassar).

Rida pasrah, percaya Allah-lah yang memberikan hidup dengan segala kenikmatannya (Tafsir Al-Mukhtashar).

Rida terhadap Allah dan bersyukur kepada-Nya atas pengaturannya kepada sesuatu yang lebih baik bagi hamba-Nya walaupun hamba itu sendiri tidak sadar akan hal tersebut (Tafsir as-Sa'di).

Baca Juga: Usulan UMKM Bikin Barang Tiruan Bikin Gaduh, Menteri Maman Abdurrahman Minta Maaf

Dari penjelasan beberapa tafsir tersebut, dapat disimpulkan bahwa sabar menghadapi dan menjalani ujian adalah:

Pertama: Pasrah pada Allah.

Pasrah pada Allah bukan berarti pasif, tetap mau berusaha apa yang bisa dilakukan dan diperhitungkan, tetapi pasrah pada hal-hal yang belum bisa dilakukan dan belum bisa diperhitungkan.

Allah Subhaanahu Wa Ta'aala menjamin kesejahteraan bagi orang yang mau pasrah pada-Nya.

Baca Juga: Pertama dalam Sejarah! Pemerintah Turunkah Harga Pupuk 20 Persen

Allah berfirman dalam Surat Al Baqarah ayat 112.

بَلَىٰ مَنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُۥ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَلَهُۥٓ أَجْرُهُۥ عِندَ رَبِّهِۦ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

Balaā man aslama waj-hahuụ lillaāhi, wa huwa muḥsinun fa lahuū ajruhuụ 'inda robbihiī, wa laā khoufun 'alaihim wa laā hum yaḥzanuụn.

"(Tidak demikian) bahkan siapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.