Materi Khotbah Jumat 7 November 2025: Cara Membuka Mata Hati, Tinggalkan Kata Tidak Bermanfaat dan Jauhi Perbuatan Maksiat

photo author
- Kamis, 6 November 2025 | 23:12 WIB
Ustaz H Ahmad Ahsan Jihadan SPsi MA. (Foto: Dokumen Pribadi)
Ustaz H Ahmad Ahsan Jihadan SPsi MA. (Foto: Dokumen Pribadi)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Surat Alm A'raf Ayat 64.

وَأَغۡرَقۡنَا ٱلَّذِينَ كَذَّبُواْ بِئَايَٰتِنَآ ۚ إِنَّهُمۡ كَانُواْ قَوۡمًا عَمِينَ

Wa aghroqnalladziina kadz-dzabuu bi-aayaatinaa, innahum kaanuu qouman 'amiin,

"Maka Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang buta (mata hatinya)."

Beberapa tafsir menjelaskan tentang buta hati sebagai berikut:

- Buta mata hatinya untuk melihat kebenaran (Tafsir Al-Muyassar).

Baca Juga: Akademisi Soroti Potensi Korupsi di Proyek IKN, Dana Fantastis dan Minim Audit Jadi Sorotan

- Buta penglihatan dan hatinya dari kebenaran, sehingga nasehat dan peringatan tidak berguna bagi mereka (Tafsir Al-Wajiz).

- Buta mata hatinya yaitu dari kebenaran, tidak bisa melihatnya dan tidak bisa mendapatkan petunjuk (Tafsir Ibnu Katsir).

- Buta hati mereka buta tidak bisa melihat kebenaran (Tafsir Ash Shaghir).

- Buta hati dan pikirannya dari petunjuk (Tafsir Al Madinah Al Munawwarah).

Hati yang buta, tidak bisa mengambil manfaat pada pelajaran dan peringatan (Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir).

Baca Juga: Mendagri Tito Karnavian: Gubernur Riau Abdul Wahid Akan Dinonaktifkan Jika Ditahan

- Buta mata hatinya dari hidayah, bahkan mencemooh. (Tafsir as-Sa'di).

Dapat disimpulkan buta hatinya, tidak bisa melihat kebenaran, petunjuk, tidak bisa mengambil manfaat dari petunjuk, bahkan mencemooh petunjuk tersebut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muhammad Thoriq

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X