Bermodalkan iman yang kokoh, kemudian melatih pengendalian diri dan semangat berbuat baik yang mandiri akan membentuk pribadi yang bertakwa.
Secara vertikal mempunyai koneksi yang kuat dan secara horisontal memberi kontribusi yang maksimal.
Itulah proses transformasi dengan media ibadah puasa di bulan Ramadan.
Memberi kontribusi yang tertata secara kelembagaan akan memunculkan generasi/umat yang sejahtera atau bahagia yang hakiki.
Baca Juga: Gelar Operasi Pekat Awal Ramadan, Tim Gabungan Sita Ratusan Botol Minuman Keras
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman;
وَلۡتَكُن مِّنكُمۡ أُمَّةٞ يَدۡعُونَ إِلَى ٱلۡخَيۡرِ وَيَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَيَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِ ۚ وَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ
"Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung," (QS. Ali 'Imran 3: Ayat 104).
Pola tersebut harus dilanjutkan paska Ramadan.
Ibnu Rajab mengatakan, bahwa salah satu tanda amalan diterima adalah kelanjutan dari amalan tersebut.
Baca Juga: Bazar Kuliner di Kota Wali Demak, Pembeli Dimanjakan Sebulan Penuh Saat Ramadan
Namun karakter manusia kadang tidak stabil bisa menurun kualitasnya.
Maka pribadi bertakwa harus dijaga dengan penghayatan dari ibadah-ibadah selain puasa yang dilaksanakan secara rutin, seperti salat, shadaqah dan lainnya.
Setiap ibadah yang dilakukan harus dimaknai dan intisari dari makna itu harus menjadi kekayaan karakter diri.
Sebenarnya semua ibadah tujuan utamanya adalah mendidik manusia menjadi pribadi yang bertakwa.
Artikel Terkait
Spirit Pemuliaan Bulan Ramadan 1444 H, Menyalakan Semangat Fastabiqul Khairat
Puasa Tempa Kesabaran Kita, Inilah Tiga Macam Kesabaran di Bulan Ramadan
Saatnya Ramadan, Belajar Agama Islam secara Online Lewat Program Ramadan Euphoria Aplikasi KESAN
Ibadah Puasa Adalah Bukti Keislaman dan Keimanan, Fasilitas dari Allah SWT untuk Menghapus Dosa
Puasa Itu Perisai Maka Jaga Lisanmu, Dua Pilihan Orang Beriman Berkata Baik atau Diam