Puasa Merupakan Proses Transformasi Diri, dari Pribadi Beriman Menjadi Pribadi yang Bertakwa

Bisa berfikir dan bersikap dengan jernih, karena tidak dikejar oleh keinginan atau ambisi yang tidak terkontrol.

Karena hakikat dari ibadah puasa adalah pengendalian diri dengan pembiasaan menunda keinginan.

Puasa (الصوم) maknanya secara bahasa adalah menahan (الإمساك)

Ibadah puasa juga melatih pola perilaku yang semangat berbuat kebaikan dan berharap pada Allah saja untuk mendapatkan balasan yang terbaik.

Baca Juga: Pastikan Pasokan Listrik Andal Ramadan, PT PLN Rampungkan Jaringan Tegangan Tinggi di Kedinding Bangkalan

Hal ini menumbuhkan karakter yang mandiri, kebaikannya tidak tergantung pada orang lain, tidak melambung ketika dipuji, tidak limbung ketika dicaci.

Semboyan perilaku baiknya adalah;  وَكَفَىٰ بِاللَّهِ شَهِيدًا

"Cukuplah Allah yang menjadi saksi (kebaikannya)," (QS An Nisa Ayat 79)

Pribadi penuh syukur, sabar dan mandiri akan memunculkan perilaku semangat berbuat kebaikan, memberikan kontribusi pada orang lain dengan maksimal.

Baca Juga: Masih Ada yang Langgar Jam Operasional, Polisi Larang Ormas Sweeping Tempat Hiburan Malam Saat Ramadan

Dan itulah orang yang terbaik. خير الناس أنفعهم للناس

"Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak memberi manfaat pada orang lain."

Pribadi yang bertakwa sebagai tujuan dari ibadah puasa adalah orang yang secara pribadi mandiri dalam kebaikan.

Karena yakin bahwa Allah melihat dan menghargai, dan bisa memberikan kontribusi yang maksimal kepada sesama.

Baca Juga: 'Jeggboy and Girl', Solusi Belanja Mudah dan Berkualitas di Bulan Ramadan