"Untuk sayembara jemparingan Mataraman ada sekitar 700 yang sudah masuk," ucap Kangjeng Toyo.
Untuk lomba tari klasik gagrak Pakualaman peserta diberi pilihan sejumlah tari yang disesuaikan dengan tingkat usia juga kreteria putri putri.
Tari klasik gagrak Pakualaman yang dilombakan diantaranya tari Kuda Manggala, tari Kuda Manggala Utomo, Manggala Wetah Kusumo, Tari Kusuma Asri dan Tyas Muncar.
Menurut Budayawati Kadipaten Pakualaman GBRAy Indrokusumo, Kadipaten Pakualaman memiliki gaya tari tersendiri yang berbeda dengan gaya Surakarta maupun kraton Yogyakarta.
Baca Juga: Honda Resmi Stop Penjualan Civic Type R 2023 untuk Indonesia! Alasannya Bikin Kaget, Ternyata...
Tari gaya Pakualaman memiliki perbedaan dengan gagrak Surakarta maupun kraton Yogyakarta.
Meski dalam beberapa gerakan masih dapat dilihat adanya pengaruh dari kedua kraton Jawa itu.
"Tetapi gagrak Pakualaman memiliki ciri khas tersendiri. Mereka yang paham dengan tari klasik bisa melihat perbedaan itu," papar Bu In begitu biasa disapa.
Seluruh rangkaian peringatan Hadeging Projo Dalem Kadipaten Pakualaman akan ditutup dengan kegiatan Jalan Sehat pada Minggu 25 Juni 2023 dengan peserta 500 orang dari para Sentana dan Abdi Dalem serta warga masyarakat di sekitar Pura Pakualaman.**
Liputan: Teguh Priyono
Artikel Terkait
Pemkot Yogya Sediakan Posko Kesehatan di Sejumlah Titik, Siap Layani Pemudik dan Wisatawan Lebaran 2023
Angkat Potensi UMKM dan Kampung Wisata, Pemkot Yogya Gelar Kompetisi Konten Kreatif. Ini Link Info Lengkapnya
Lady Rocker Yogya Lia Yures Mengaku Prihatin dengan Dunianya yang Tak Banyak Lahir Penyanyi Baru
Bijak Kelola Sampah, Warga Kota Yogya Kembangkan Biopori Berbasis Rumah Tangga
Banyak yang Tak Berijin, Satpol PP Yogya Tertibkan Reklame Luar Ruang di Jalan Pasar Kembang