Pasar Prawirotaman Yogyakarta Jadi Pilot Projek pengolahan Sampah Organik dengan Maggot, Ini Alasannya

photo author
- Jumat, 16 Juni 2023 | 11:37 WIB
Maggot sangat bernilai ekonomi, dimana untuk satu bungkus maggot kering dihargai dengan Rp6.000. (Foto: Ist/Humas Pemkot Yogya)
Maggot sangat bernilai ekonomi, dimana untuk satu bungkus maggot kering dihargai dengan Rp6.000. (Foto: Ist/Humas Pemkot Yogya)

SENANGSENANG.ID - Pasar Prawirotaman Yogyakarta akan menjadi pilot projek pengolahan sampah organik dengan memanfaatkan maggot. Selain itu, dengan adanya budidaya maggot juga dapat menghasilkan nilai tambah.

Dipilihnya pasar menjadi pilot projek pengolahan sampah organik, sebab pasar menjadi salah satu produsen sampah terbesar selain rumah tangga.

Oleh karenanya, untuk mengurangi sampah pasar yang dibuang, Pemerintah Kota Yogyakarta melakukan pengolahan sampah di pasar.

Baca Juga: Jadwal Bioskop Jogja Hari Ini Jumat 16 Juni 2023, Cek Perubahan Harga Tiket dan Jam Tayangnya Dab

Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Veronica Ambar Ismuwardani mengatakan, maggot ini menurutnya sangat bernilai ekonomi. Dimana untuk satu bungkus maggot kering dihargai dengan Rp6.000 saja.

"Pasar Prawirotaman ini akan menjadi pilot projek kami di bulan Juli. Dimana kami akan membentuk pokja untuk mengolah sampah organik dan dijadikan maggot," ujar Ambar dikutip Jumat 16 Juni 2023.

Ia mengungkapkan, setelah Pasar Prawirotaman berjalan, nantinya akan dikembangkan di beberapa pasar di Kota Yogyakarta seperti Pasar Giwangan dan Pasar Pasty yang memang memiliki lahan yang cukup luas.

Baca Juga: Bus Rombongan Piknik Sekolah Asal Kudus Kecelakaan di Jalan Tol Batang, Sopir Tewas 48 Siswa Selamat

"Selanjutnya jika sudah berkembang nantinya akan bisa ke pasar yang lainnya seperti Pasar Giwangan dan Pasar Pasti disana lahan yang memang cukup atau siap untuk dijadikan pengolahan sampah menjadi maggot," jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya mengungkapkan, selain budidaya maggot diharapkan masyarakat juga terus melakukan gerakan zero sampah anorganik dan pilah sampah dari rumah.

Dimana sejak Januari 2023, selama empat bulan pertama, sampah yang awalnya sebanyak 299 ton per hari yang diturunkan ke TPA Piyungan, sekarang mampu menurun sebanyak 75 ton sampah  per hari yakni menjadi 224 ton sampah per hari.

Baca Juga: Jadwal Bioskop Solo Hari Ini Jumat 16 Juni 2023, Cek Perubahan Jam Tayang dan Harga Tiketnya

"Saya sangat berterimakasih untuk warga Kota Yogyakarta. Karena melalui gerakan pilah sampah dan gerakan zero sampah anorganik, Kota Yogyakarta mampu menurunkan 25 persen sampah. Sehingga harapannya gerakan ini terus dilakukan dan menjadi sistem sosial masyarakat lewat perubahan perilaku masyarakat," ujarnya.

Selain itu, Aman juga menghimbau bagi masyarakat yang bingung dan mencari tempat untuk berkonsultasi mengenai bank sampah dan permasalahan sampah, Pemerintah Kota Yogyakarta memiliki fasilitas seperti Klinik Bank Sampah yang terletak di Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X