Adapun 10 kesatuan yang berpartisipasi yakni Bregada Wirabraja, Bregada Dhaeng, Bregada Patangpuluh, Bregada Jagakarya, Bregada Prawiratama, Bregada Nyutra, Bregada Ketanggung, Bregada Mantrijero, Bregada Bugis, dan Bregada Surakarsa.
Bertugas sebagai Manggalayudha atau pemimpin tertinggi yaitu Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Notonegoro.
KPH Notonegoro berada di depan barisan memimpin 10 bregada mulai dari pengecekan atribut dan kesiapan prajurit.
Baca Juga: Ungkapan Sri Mulyani Melihat Lukisan Bunga di Rumahnya Raib Dijarah: Cermin Rapuhnya Rasa Aman
4. Numplak Wajik
Irama lesung bertalu-talu menandai mulainya upacara Numplak Wajik. Irama yang dimainkan mengandung unsur penolak bala, agar pembuatan badan Gunungan Wadon (putri) yang diisi dengan wajik dapat berjalan lancar.
Upacara Numplak Wajik dilaksanakan pada Selasa 2 September 2025, tiga hari menjelang pelaksanaan Garebeg di Panti Pareden, yang berada di area halaman kompleks Kemagangan.
5. Mbusanani Pusaka
Prosesi ini dilaksanakan di kompleks Kedhaton pada hari Kamis 4 September 2025, pukul 08.00 WIB.
Upacara dilaksanakan oleh para Putri Dalem, Mantu Dalem, Sentana Dalem, dan dibantu oleh Abdi Dalem Sri Wandawa serta Abdi Dalem yang bertugas.
Dalam prosesi Mbusanani Pusaka ini, beberapa pusaka agung milik Keraton Yogyakarta dikeluarkan dari ruang penyimpanan untuk dirawat.
Selain itu, busana atau kain pelindung pusaka diganti dengan yang baru sebagai persiapan menjelang upacara Pisowanan Garebeg Mulud. Upacara ini hanya berlangsung setiap 8 tahun sekali, pada tahun Jawa Dal.
6. Bethak