SENANGSENANG.ID - Menggambil momentum ulang tahun penobatan atau Tingalan Jumenengan Dalem Sri Sultan Hamengku Buwono X dan GKR Hemas, Keraton Yogyakarta menggelar pameran bertajuk ‘Abhimantrana, Upacara Adat Keraton Yogyakarta’ yang digelar sejak 8 Maret hingga 28 Agustus 2024.
Pemilihan judul mengacu pada terminologi keraton, manusia sebagai tokoh utama dalam ritus hidupnya, hal sakral yang tak kasat mata yang merujuk pada maksud dari sesaji maupun perihal metafisik. Abhimantrana berarti upacara, doa-doa dan pepujian.
Pameran ini menjadi sajian dari berbagai upacara adat yang digelar di Keraton Yogyakarta, terutama yang berkaitan dengan fase daur hidup dari Manusia Jawa.
Baca Juga: Tim ASTI Gelar Seleksi, CEO Arif Budianto: Cari Pemain Bertalenta dengan Postur Tubuh Ideal
Di sisi lain, pameran ini menjadi potret dari ruang informasi bagi pengunjung dalam membaca dan menafsirkan pelestarian budaya yang kontekstualisasi dengan potret hari ini.
Sangkan Paraning Dumadi menjadi titik awal dari kunjungan panjang Abhimantrana. Di ruang ini ritus hidup manusia dalam lajur kehidupan dirangkum dan diejawantahkan melalui falsafah sangkan paraning dumadi.
Masing-masing fase hidup dirayakan dengan upacara sekaligus ditandai dengan simbol arbitrer yang dapat ditinjau dalam tata ruang Kota Yogyakarta antara Panggung Krapyak-Keraton-Tugu Golong Gilig.
Baca Juga: Yogyakarta Bakal Hujan di Siang dan Sore Ini, Berikut Prakiraan Cuaca Minggu 14 April 2024
Kurator Pameran Abhimantrana, Mas Jajar Pradanareja Guritno yang memiliki nama lahir Fajar Wijanarko menyatakan pameran Abhimantrana adalah upaya untuk mengenalkan upacara adat yang ada di masyarakat Jawa sekaligus Keraton Yogyakarta.
Ide tersebut lantas kemudian direfleksikan dalam filosofi Pangeran Mangkubumi yang dikenal Sangkan Paraning Dumadi.Dalam proses mengejawantahkan filosofi tersebut terdapat proses laku hidup dari masyarakat Jawa.
"Setiap laku hidup inilah yang kita tandai dengan upacara adat. Masyarakat yang berkunjung pastinya akan mendapatkan informasi secara utuh bagaimana upacara adat di keraton diselenggarakan sekaligus mendapatkan pengalaman langsung terkait dengan salah satu proses adat yang mungkin belum mereka temui," ungkap Fajar seperti dikutip dari portal resmi Pemda DIY, Senin 15 April 2024.
Baca Juga: Intensitas Hujan Masih Tinggi Sepekan Kedepan, Nana Sudjana Imbau Masyarakat Tetap Waspada
Fajar mengatakan ada salah satu satu showcase upacara adat yang melibatkan partisipasi pengunjung secara langsung yaitu Tedak Siten.
Dalam prosesi upacara adat tersebut, pengunjung dapat mengambil informasi yang paling disenangi seperti buku, cengkeh gading, tebu wulung, wayang dan lainnya.
Artikel Terkait
Pameran Kaligrafi di Leman Art House, Karya Rupa yang Lekat dengan Dzikrullah maupun Ajaran Kebajikan
Kelompok Air Gelar Pameran Ecounter di G Print Making Art Studio
Ratusan Perupa Perempuan Indonesia Pameran Besar 'Manifestasi' di Pendhapa Art Space Jogja
Pameran Seni Seni Rupa Manifestasi Berakhir, Potong Tumpeng Jadi Tradisi Komunitas Lintas Batas Pungkasi Perhelatan
Pameran Kartun dan Karikatur Bertajuk Guyon Maton Karya Praba Pangripta Resmi Dibuka untuk Umum di Garrya Bianti Yogyakarta
Sepuluh Perupa Hadirkan Pameran ArtsTen Various Colors di Melia Purosani Hotel Jogja