Warna-warni Rangkaian Sekaten 2025 Keraton Yogyakarta, dari Sugengan Nasi Gurih hingga Garebeg Mulud

photo author
- Kamis, 4 September 2025 | 10:13 WIB
Keraton Yogyakarta menggelar agenda budaya upacara Hajad Dalem Sekaten. (kratonjogja.id)
Keraton Yogyakarta menggelar agenda budaya upacara Hajad Dalem Sekaten. (kratonjogja.id)

Nasi gurih tersebut kemudian dibagikan kepada semua Abdi Dalem yang ngayahi/marak sowan (bertugas saat itu) di semua tepas atau kawedanan.

Baca Juga: Materi Khotbah Jumat 5 September 2025: Meneladani Akhlak Rasulullah, Bukti Kecintaan Manusia kepada Allah SWT

Menurut kepercayaan, nasi ini merupakan kersanan atau kegemaran Kanjeng Nabi Muhammad SAW.

2. Miyos Gangsa

Pada Jumat sore 29 Agustus 2025, Abdi Dalem Kanca Abang memboyong dua perangkat Gamelan Sekati, dari ruang penyimpanan di Bangsal Trajumas menuju Bangsal Ponconiti.

Usai kedua perangkat Gangsa Sekati, yakni Kiai Gunturmadu dan Kiai Nagawilaga, diletakkan di Bangsal Pancaniti, gamelan lalu ditabuh oleh Abdi Dalem Kawedanan Kridhamardawa pada pukul 19.00 hingga pukul 23.00 WIB.

Upacara Numplak Wajik dilaksanakan pada Selasa 2 September 2025, tiga hari menjelang pelaksanaan Garebeg di Panti Pareden, yang berada di area halaman kompleks Kemagangan.
Upacara Numplak Wajik dilaksanakan pada Selasa 2 September 2025, tiga hari menjelang pelaksanaan Garebeg di Panti Pareden, yang berada di area halaman kompleks Kemagangan. (kratonjogja.id)

Sebelum dipindahkan ke Masjid Gedhe, sekitar pukul 20.00 WIB, Utusan Dalem yakni kelima Putri Dalem GKR Mangkubumi, GKR Condrokirono, GKR Maduretno, GKR Hayu, GKR Bendara serta Mantu Dalem KPH Purbodiningrat dan KPH Notonegoro menyebar udhik-udhik berupa beras, biji-bijian, bunga, dan uang logam yang dimaksudkan sebagai simbol sedekah, doa keselamatan, dan kesejahteraan dari raja kepada rakyatnya di Bangsal Pancaniti, Kamandungan Lor (Keben).

Pada pukul 23.00 WIB, diiringi prajurit dan Abdi Dalem Sipat Bupati, kedua perangkat Gangsa Sekati kemudian diangkut ke Masjid Gedhe Perangkat gamelan Kiai Gunturmadu menempati Pagongan Kidul (sisi selatan Masjid Gedhe), sementara Kiai Nagawilaga menempati Pagongan Lor (sisi utara Masjid Gedhe). Rentetan peristiwa inilah yang disebut Miyos Gangsa.

Gamelan Sekaten kemudian ditabuh dari tanggal 6 – 11 Mulud atau 30 Agustus – 4 September 2025, selama rentang waktu tersebut itulah yang disebut Sekaten.

Baca Juga: Kudus Pilih Audiensi, Bukan Demo: Bupati Ajak Warga Tetap Tenang dan Jaga Kondusivitas di Tengah Aksi Nasional

Selama Sekaten, Masjid Gedhe juga menggelar Kajian Sekaten yang dapat diikuti oleh masyarakat luas.

3. Geladi Bersih Prajurit

Minggu 31 Agustus 2025 pagi, sepuluh bregada (prajurit) Keraton Yogyakarta mengikuti gladhi resik atau geladi bersih agar saat prosesi arak-arakan Gunungan Garabeg Mulud pada Jumat 5 September 2025 dapat berjalan dengan lancar.

Baca Juga: Super Girlies Comeback, Rilis Ulang Single Aw Aw Aw dengan Nuansa Japan City Pop

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Sumber: kratonjogja.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X