Tahan Lelah dan Hujan, Belasan Difabel Klaten Motoran ke Semarang Temui Ganjar demi Sampaikan Uneg-Uneg Ini

photo author
- Senin, 30 Januari 2023 | 22:31 WIB
Penyandang disabilitas tuna daksa yang tergabung dalam Komunitas Satu Hati Klaten bertemu Ganjar Pranowo di rumah dinasnya. (Foto: Diskominfo Jateng)
Penyandang disabilitas tuna daksa yang tergabung dalam Komunitas Satu Hati Klaten bertemu Ganjar Pranowo di rumah dinasnya. (Foto: Diskominfo Jateng)

Nina Kusumawati mengatakan, touring motor kali ini dilakukan untuk silaturahmi kepada Gubernur Ganjar.

Baca Juga: Tambah Daya Gedor Lini Depan, Victor Guilherme Dos Santos Lengkapi Tiga Pemain Asing PSIS Hadapi Sisa Liga 1

Baginya, politikus berambut putih itu telah banyak memberikan perhatian kepada para difabel.

“Kami perjalanan ke Semarang ini untuk ketemu dengan Bapak Ganjar dalam rangka silaturahmi, karena beberapa waktu yang lalu bapak datang ke Klaten."

"Teman-teman merasa bahwa Pak Ganjar banyak memberikan perhatian. Kami mengucapkan terima kasih atas perhatian bapak terhadap teman-teman difabel,” kata Nina.

Ia menceritakan, perjalanan dilakukan dengan kendaraan bermotor roda dua yang sudah dimodifikasi menjadi roda tiga.

Sebanyak 15 orang berangkat menggunakan delapan motor.

“Hampir lima jam, tadi kena hujan di jalan tapi asyik. Kayaknya capeknya terbayarkan dengan bisa ketemu bapak (Ganjar). Ya, bisa sharing santai,” lanjut Nina.

Baca Juga: Pentas Tari di Jalanan Jadi Peluang Lestarikan Seni agar Tak Tergerus Jaman, Unggah di Medsos Viral deh

Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan beberapa saran dan masukan, terutama apa yang dibutuhkan oleh kaum difabel.

“Ngobrol santai, kami sharing supaya kebutuhan teman-teman lebih mendapat perhatian terutama fasilitas umum. Alhamdulillah kami santai dan Bapak menerima dengan baik, teman-teman antusias dan happy,” ungkapnya.

Sementara itu, Gubernur Ganjar Pranowo mengaku senang dan bangga dengan kedatangan teman-teman Satu Hati.

Sebab, di tengah keterbatasan fisik, mereka mampu menghimpun diri untuk saling menolong.

“Karena mereka punya posyandu, dimana mereka bisa sharing, ada yang problemnya cukup serius karena mentalnya juga kena."

"Maka, mereka mencoba berbagi perasaan. Dan kedua, yang cacat fisik saling menguatkan, bagaimana bisa hidup mandiri, apa yang mereka butuhkan,” tutur Ganjar.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X