"Dengan aturan ini, kami ingin para pemain lokal punya peluang yang adil untuk jadi juara dan mengukur sejauh mana hasil pembinaan mereka selama ini," lanjutnya.
Baca Juga: Ini Susunan Pengurus Lengkap PWI Pusat 2025–2030 di Bawah Ketua Umum Akhmad Munir
Meski hanya dibuka untuk klub lokal, antusiasme sangat tinggi.
Klub-klub peserta datang dari berbagai penjuru Indonesia, bahkan menempuh perjalanan ratusan kilometer demi meraih prestasi.
Peserta Kategori U-13 Putra sebanyak 12 klub, yaitu Taqi Arena dan PB Victory Bandung, PB Champion Kudus, Istimewa Badminton Club (IBC) Yogyakarta, PB Champion Kebumen, JRBC Champion Surabaya, dan Jaya Raya Solo.
Selain itu PB Champion Klaten, PB Arista dan Altrec Semarang, PB Talenta Manado, serta PB Champion Jepara.
Sedang peserta Kategori U-13 Putri terdiri dari 10 klub, yakni PB Champion Klaten, KAYP1 Champion Academy Bogor, PB Bayu Kencana Pasuruan, PB Arista Semarang, PB Champion Kebumen, IBC Yogyakarta, Taqi Arena dan PB Victory Bandung, serta Champion Kudus
Salah satu peserta yang mencuri perhatian adalah PB Talenta Manado, yang turut bertanding di sektor U-13 Putra.
Kepala pelatih mereka, Gerald Rondonuwu, menyambut baik hadirnya kategori U-13 dan U-15 di Superliga Junior 2025.
"Turnamen ini sangat bermanfaat karena memakai sistem grup dulu sebelum masuk semifinal."
"Pemain jadi bisa bertanding lebih banyak dan menambah jam terbang. Inilah alasan kami jauh-jauh datang dari Manado ke Kudus," ungkap Gerald.
Artikel Terkait
Polytron Superliga Junior 2024 di Magelang, 290 Atlet Delapan Negara Berebut Hadiah Rp1 Miliar
Polytron Superliga Junior 2024: PB Djarum Raih Piala Hariyanto Arbi, Bawa Pulang Piala Yuni Kartika
Polytron Gubernur Cup 2024: Sebanyak 1.169 Pebulutangkis Bertarung Perebutkan Hadiah Rp471 Juta
Atlet PB Djarum Makin Matang, Pertahankan Gelar Polytron Gubernur Cup 2024 dengan Borong 16 Emas
Berhadiah Total Rp1,4 Miliar, 654 Pebulutangkis Muda dari 8 Negara Tampil di Kejuaraan Polytron Superliga Junior 2025