“Ada 46 UMKM Berdikari dan 20 UMKM Pawone menjadi satu. Kita ingin dampak bisa dirasakan selain untuk pelari, juga seluruh masyarakat Jawa Tengah, khususnya di Magelang,” katanya.
UMKM yang terlibat terdiri dari pelaku usaha kuliner, kerajinan, hingga fesyen.
Perputaran Ekonomi Diprediksi Naik
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, menyebut jumlah peserta tahun ini meningkat 1.000 orang dibandingkan 2024 yang diikuti 10.500 pelari.
Dengan kenaikan tersebut, perputaran ekonomi diprediksi melampaui capaian tahun lalu sebesar Rp73,9 miliar.
“Data perputaran ekonomi Borobudur Marathon terus naik dari tahun ke tahun. Pada 2017 tercatat Rp1,5 miliar, 2018 Rp26,5 miliar, 2019 Rp30,5 miliar, 2023 Rp61,6 miliar, dan 2024 mencapai Rp73,9 miliar. Kami berharap tahun 2025 ini jauh lebih meningkat lagi,” jelasnya.
Ajang Sport Tourism Andalan Jawa Tengah
Borobudur Marathon kini tak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga ikon sport tourism Jawa Tengah.
Dengan meningkatnya jumlah peserta dan dukungan masyarakat, perhelatan ini diharapkan terus memberikan manfaat ekonomi sekaligus memperkuat citra Borobudur sebagai destinasi wisata kelas dunia.**
Artikel Terkait
Polytron Superliga Junior 2024 di Magelang, 290 Atlet Delapan Negara Berebut Hadiah Rp1 Miliar
Kodim 0705 Magelang Sabet Juara Pertama Badminton Danrem 072 Pamungkas Cup 2025
FIFA Luncurkan Lompetisi Anyar di Asia Tenggara, ASEAN Cup Bidik 700 Juta Fans Bola
Synergy Day 2025 IFG: Merajut Kolaborasi Lewat Olahraga dan Kepedulian Sosial
Yogyakarta Siap Sambut Turnamen Bulutangkis Internasional Bergengsi: wondr by BNI Indonesia International Challenge 2025
Indonesia Kuasai Semifinal wondr by BNI Indonesia International Challenge 2025 di Yogyakarta