SENANGSENANG.ID - Pemberian perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan kepada seluruh wasit yang bertugas di Liga 1 maupun Liga 2 merupakan satu upaya untuk bersih-bersih sepakbola nasional dari problem match fixing.
Menurut Ketum PSSI Erick Thohir dalam keterangannya, engan memperhatikan kesejahteraan dan juga jaminan sosial, maka pihaknya akan bisa menegakkan aturan ketat bagi para pengadil di lapangan.
"Wasit memang menjadi concern saya dalam upaya untuk membangun sepakbola Indonesia yang bersih. Oleh karenanya, di tahap pertama ini, faktor kesejahteraan menjadi hal krusial dengan menjadikan wasit bagian dari peserta BPJS ketenagakerjaan, ujar Erick Thohir.
Baca Juga: Horoskop Shio Macan Sabtu 15 April 2023 Perkembangan Peristiwa yang Menguntungkan
Meski kesejahteraan utama bagi wasit diperoleh saat tugas di lapangan, namun dengan BPJS ini sebagai bagian dari perlindungan sosial, setidaknya para wasit kita bisa terlindungi jika sakit atau cedera sehingga bisa meringankan bebannya.
Dalam kerjasama yang diwujudkan penyerahan kartu kepesertaan oleh Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo dan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir kepada perwakilan wasit yang secara keseluruhan berjumlah 353 orang itu diharapkan para pengadil akan fokus pada integritasnya sebagai wasit dan tidak mudah dipengaruhi.
"Kesejahteraan utama wasit, terdapat pada kepastian meniup 10-15 kali per setahun. Hari ini kerjasama dengan BPJS, kami berusaha meringankan dalam hal jaminan dan perlindungan sosial," jelas Erick.
Baca Juga: Butuh Dua Hari Densus 88 Antiteror Tangkap Teroris di Lampung, Begini Kronologinya
Menurut Erick, langkah yang ditempuh oleh PSSI tersebut merupakan hak wasit sebagai profesi atau pekerja untuk merasakan negara hadir dalam memberikan perlindungan. PSSI memberikan ini agar mereka tidak mudah diintervensi pihak lain.
Dengan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM), wasit yang tidak bisa bekerja karena sakit, BPJS Ketenagakerjaan siap membayarkan 100 persen upahnya selama setahun dan selanjutnya 50 persen hingga sembuh.
Ini merupakan langkah awal untuk selanjutnya, PSSI akan terus meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh ekosistem sepak bola Indonesia, seperti asosiasi, liga, klub, ofisial, pemain, dan suporter melalui program jaminan sosial ketenagakerjaan.
"Dengan perbaikan satu sendi, yakni jaminan sosial dan kesejahteraannya para pekerja di sepakbola nasional, maka bersih-bersih segara bisa terwujud," kata Erick.
Menurut dia, jika jika sudah dipikirkan kesejahteraan utama, yakni kepastian meniup, lalu disiapkan pula jaminan sosial, namun masih terus ada match fixing dan melibatkan wasit, maka siap-siap bagi pelanggar untuk disikat.
Oleh sebab itu, sebelum PSSI menegakkan komitmen, pihak organisasi memberikan perlindungan dan jaminan sehingga para wasit merasakan bahwa PSSI memperhatikan profesi wasit..
Artikel Terkait
Gagal Memperjuangkan Kembali Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20, Nama Erick Thohir Tetap Moncer
Demi Menghadapi Tantangan Kompetisi Musim Depan, Manajemen Madura United sudah Ikat Kontrak Pelatih Baru
Posisinya Stopper, Tapi Mampu Cetak 4 Gol, Persik Kediri pun Tidak Ragu Perpanjang Kontrak Al Hamra Hehanussa
Kurang Beruntung, Banyak Peluang Gagal Buahkan Gol, Akhirnya kalah 0-1 dari Persebaya, Pelatih Arema Kecewa
Jawab Harapan Ratusan Wasit di Tanah Air , PSSI Gandeng BPJS Ketenagakerjaan Beri Perlindungan Jaminan Sosial