Pengamat Puji Sentuhan Non Teknis Erick Thohir, Medali Emas Sepak Bola Bukan Kebetulan, tapi Sudah Didesain

photo author
- Kamis, 18 Mei 2023 | 17:17 WIB
Timnas Sepak Bola Indonesia Rebut Medali Emas SEA Games 2023 (foto Humas PSSI)
Timnas Sepak Bola Indonesia Rebut Medali Emas SEA Games 2023 (foto Humas PSSI)

SENANGSENANG.ID - Sukses Timnas Indonesia U-22 menjuarai SEA Games 2023 dinilai bukan faktor kebetulan. Keberhasilan ini didesain bersama antara pelatih, ofisial, dan juga PSSI. Kolaborasi seluruh elemen membuat Tim Garuda Muda on-fire di lapangan. Tetapi secara khusus apresiasi bisa dialamatkan kepada pribadi Ketum Erick Thohir

"Medali emas adalah hasil desain, bukan kebetulan. Mulai dari pemilihan pemain, proses persiapan, hingga event berlangsung semua terencana dengan baik." tutur Muhammad Yusuf Kurniawan, pengamat sepak bola di Jakarta, Kamis 18 Mei 2023.

Para pemain Timnas Indonesia U-22,  menurut Yusuf Kurniawan bisa berlaga dengan tenang karena situasi yang benar-benar kondusif.

Baca Juga: Gusti Prabu Kusumo Trenyuh dan Haru Melihat Lukisan Ayahanda Sri Sultan HB IX di Pameran 'Rindu Rajaku'

Secara khusus Yusuf mendgaskan bahwa apresiasi pantas diberikan kepada sosok Erick Thohir yang tidak memberikan tekanan psikologis berlebihan kepada pemain dan juga ofisial.

"Erick memikul beban yang sifatnya non teknis, sementara pelatih dan pemain bisa fokus 100 persen pada area teknik. Suasana dalam tim menjadi sehat, seluruh pemain bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya dan tidak merasa stres dengan beban wajib juara yang mereka pikul," terang Yusuf.

Disebutkan oleh Yusuf,  sosok Erick menunjukkan sikap leadership sebagai Ketua Umum PSSI yang jempolan. Ia tak banyak cawe-cawe dan mengambil peran terlalu besar yang membuat peran tim kepelatihan tergerus. Mereka bisa bebas berkreasi tanpa terlalu banyak intervensi.

Baca Juga: Pasca Menkominfo Johnny G Plate Tersangka Kasus Korupsi Senilai Rp8 Triliun, Layanan Publik Kominfo Tetap Aman

"Federasi hadir pada saat-saat tepat. Seperti misalnya memberi dukungan dan injeksi dukungan moral jelang semifinal. Proporsi tekanannya tidak berlebihan. Kondisi ini menciptakan kenyamanan," ujar Yusuf.

Saat menjelang laga final menghadapi Thailand, Erick cenderung menarik diri. Ia menyadari keterlibatannya akan memberi beban berat buat pemain tim Merah-Putih. "Ia hadir pada saat yang tepat, memberi suntikan motivasi jelang semifinal dan kemudian membiarkan awak tim kembali konsentrasi menjelang final," katanya.

Hal senada diutarakan oleh pengamat sepak bola lain, M Kusnaeni. Ia mengatakan bahwa suasana kondusif amat membantu tim pelatih memberi asupan strategi.

Baca Juga: APLog dan Pelabuhan Tanjung Priok Kolaborasi untuk Tingkatkan Pelayanan Jasa Logistik

"Sebagai Ketua Umum PSSI, Erick bisa menempatkan posisi dengan baik. Ia terlibat dalam menajerial tapi tidak melakukan terlalu banyak intervensi. Ia juga punya interaksi yang baik dengan pemain, mencoba mendekatkan diri namun tidak berlebihan, tetap memberi ruang kepada mereka, tidak melulu bicara target yang justru memicu ketegangan," ungkap Kusnaeni.

Kusnaeni juga mengarisbawahi, ada peran Shin Tae-yong di Timnas Indonesia U-22. Ada banyak pemain belia di tim hasil tempaan sang pelatih asal Korea Selatan tersebut. Mereka sudah dibiasakan berlaga di pertandingan sarat tekanan di level timnas senior.

Kusnaeni berharap kepercayaan besar terhadap pemain muda terus dijaga oleh PSSI. Ia menyakini masa depan sepak bola Indonesia cerah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Alfons Suhadi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X