SENANGSENANG.ID - MilkLife Soccer Challenge (MLSC) Yogyakarta Seri 1 2025 - 2026 sukses menelurkan talenta-talenta sepak bola putri berbakat.
Digelar di Stadion Tridadi dan Lapangan Bola Sidomoyo Sleman, Yogyakarta, 14-19 Oktober 2025, yang menjadi kota ketujuh dari rangkaian 10 kota penyelenggaraan MLSC pada periode ini.
Berbeda dari perhelatan tahun sebelumnya yang digelar di delapan kota, MilkLife Soccer Challenge 2025 – 2026 bergulir di 10 kota yakni Kudus, Semarang, Surabaya, Tangerang, Bekasi, Bandung, Yogyakarta, Solo, Malang, hingga Jakarta. Di setiap kotanya, turnamen ini akan berlangsung sebanyak dua seri.
Baca Juga: Hey... Slank dan HS Berani Kita Beda, Jadi Tour Musik Terbesar Tahun Ini
Penambahan dua kota penyelenggaraan, yakni Bekasi dan Malang, merupakan salah satu upaya untuk menjaring lebih banyak lagi bibit-bibit pesepakbola putri potensial di kota yang memiliki sejarah panjang dalam sepak bola.
Turnamen sepak bola putri yang digagas Bakti Olahraga Djarum Foundation dan MilkLife ini diikuti 1.619 siswi dari 84 Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Yogyakarta dan sekitarnya, yang terbagi ke dalam 69 tim KU 10 dan 80 tim KU 12.
Terdapat 11 sekolah yang baru tahun ini ikut meramaikan persaingan pada MilkLife Soccer Challenge Yogyakarta Seri 1 2025 - 2026, yaitu MI Al Islam Giwangan Yogyakarta, MI An Nuur, SD Cahaya Bangsa Utama, SD Kanisius Condongcatur Yogyakarta, SD Muhammadiyah Bausasran, SD Muhammadiyah Kronggahan, SD Muhammadiyah Sidoarum, SDN Triharjo Yogyakarta, SDN Banyakan, SDN Pengkol, dan SD Muhammadiyah Prambanan.
Baca Juga: Art Fun PAS for Children: Ajang Gelar Karya Patung Hasil Workshop Anak-Anak
Dari 11 sekolah tersebut, SD Muhammadiyah Prambanan menjadi satu-satunya tim debutan yang lolos hingga Sabtu, 18 Oktober 2025 pada babak 16 besar pada KU 10.
Bagas Widyatmoko selaku pelatih, menceritakan awal mula sekolahnya turut serta dalam turnamen MLSC Yogyakarta Seri 1 2025 - 2026.
“Pertama kali saya dan pihak sekolah mengetahui adanya turnamen MLSC Yogyakarta Seri 1 2025 - 2026 justru karena ada informasi dari orangtua murid. Sekolah coba memfasilitasi dan ternyata ada 20 siswi yang berminat berlatih dan mengikuti seleksi untuk memperkuat satu tim yang berisikan 12 pemain," beber Bagas.
"Sayangnya, kami hanya memiliki waktu dua pekan untuk persiapan dan itu pun hanya berbagi pengetahuan sepak bola dan latihan dasar, tetapi di luar dugaan mereka bisa tampil bagus dan bersaing hingga babak 16."
"Sebagai pelatih saya sangat terharu dan tidak percaya para siswi ternyata punya bakat bermain sepak bola. Saya bertekad untuk terus mengembangkan bakat dan jumlah siswi bermain sepak bola, sehingga ke depan sekolah kami bisa mengirimkan lebih banyak tim dan menjadi juara di MilkLife Soccer Challenge,” kata Bagas.