Menkomdigi Luncurkan TunasDigital.id, Wadah Literasi Digital untuk Orang Tua dan Pendidik

photo author
- Sabtu, 1 November 2025 | 21:23 WIB
Menkomdigi Meutya Hafid meluncurkan microsite TunasDigital dan Curhat Bareng Bu Menteri, di Blok M Hub, Jakarta, Sabtu 1 November 2025. (Foto: InfoPublik/Amir Yandi)
Menkomdigi Meutya Hafid meluncurkan microsite TunasDigital dan Curhat Bareng Bu Menteri, di Blok M Hub, Jakarta, Sabtu 1 November 2025. (Foto: InfoPublik/Amir Yandi)

SENANGSENANG.ID — Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid secara resmi meluncurkan platform edukasi digital TunasDigital.id dalam acara “Launching Microsite TunasDigital.id dan Curhat Bareng Bu Menteri” yang digelar di Blok M Hub, Jakarta, Sabtu (1/11/2025).

Platform ini dirancang sebagai ruang belajar dan berbagi bagi orang tua serta pendidik dalam menghadapi tantangan literasi digital anak di era media sosial.

Dalam acara yang dihadiri komunitas Bunda FYP dan para pendidik digital, Meutya menekankan pentingnya peran keluarga sebagai garda terdepan dalam melindungi anak di ruang digital.

Baca Juga: 'Purbaya Effect' Warnai Pemerintahan Prabowo, Menkeu Purbaya Jadi Menteri Terpopuler Versi Survei

Ia menyoroti masih banyaknya orang tua yang membiarkan anak-anak berselancar di internet tanpa pendampingan.

“Bunda-bunda yang sadar bahwa ada masalah dan mau membenahi, itu sudah langkah besar. Karena masih banyak yang membiarkan anak-anaknya memakai internet tanpa pengawasan,” ujar Meutya.

Kolaborasi untuk Perlindungan Anak di Dunia Digital

Menurut Meutya, kehadiran TunasDigital.id merupakan bagian dari upaya Kementerian Komunikasi dan Digital untuk membangun ekosistem kolaboratif antara pemerintah, pendidik, dan komunitas orang tua.

Baca Juga: Soraya Intercine Films Hidupkan Kembali Superhero Klasik Indonesia, Labah-Labah Merah

Melalui platform ini, para ibu dapat saling berbagi pengalaman, tips, serta informasi seputar aplikasi dan gim yang aman bagi anak.

“Di microsite ini nanti justru bunda-bunda yang akan aktif berbagi. Bukan hanya dari kementerian, tapi pengalaman langsung para orang tua dan pendidik yang paling tahu tantangan di lapangan,” jelasnya.

Meutya juga menyoroti maraknya penyalahgunaan platform digital, termasuk potensi radikalisasi dalam gim daring.

Baca Juga: Megawati Pertanyakan Urgensi Proyek Kereta Cepat Whoosh, Hasto: Banyak Kebutuhan Rakyat yang Lebih Mendesak

Ia mengungkap, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) baru-baru ini menemukan indikasi aktivitas rekrutmen terorisme melalui permainan online.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X