Dinas Kebudayaan Bantul Gelar Pelatihan Dramatisasi Karya Sastra bagi Seniman dan Penulis Bantul

photo author
- Jumat, 27 Oktober 2023 | 10:58 WIB
Suasana dalam pelatihan dramatisasi karya sastra di Ros In Hotel, Jumat 27 Oktober 2023. (Foto: Teguh Priyono)
Suasana dalam pelatihan dramatisasi karya sastra di Ros In Hotel, Jumat 27 Oktober 2023. (Foto: Teguh Priyono)

SENANGSENANG.ID - Film berbasis sastra akan memiliki nilai yang lebih besar lagi ketika mendapat apresiasi dari masyarakat.

Perkembangan arus teknologi informasi di media sosial mengalami perkembangan yang sangat pesat.

Hal itu disampaikan Tedi Kusairi dalam pembinaan sastra bertajuk 'Dramatisasi Karya Sastra' yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan Bantul di Hotel Ros In Panggungharjo Sewon Bantul, Jumat 27 Oktober 2023.

Baca Juga: The Palace Jeweler Gelar Pameran Perhiasan Emas di Pakuwon Mall dan Edukasi Masyarakat Tentang Hal Ini

Menurut Tedy, proses ekranisasi merupakan studi dalam ilmu sastra yang merubah sebuah karya sastra seperti novel misalnya menjadi film.

Dalam pembacaan puisi jika diluaskan mediumnya seperti musikalisasi.

"Ekranisasi karya sastra akan memiliki nilai ekonomi lebih besar, film akan lebih mendapat apresiasi yang lebih luas ketimbang karya sastra yang masih berbentuk novel," urai Tedy.

Baca Juga: TikTok Shop Akan Kembali ke Indonesia, Menteri Koperasi UKM Beri Dua Pilihan

Sebuah film yang berasal dari pengangkatan kisah nyata sebuah novel, dalam pandangan Tedy pasti memiliki daya tarik yang kuat.

Dalam film yang mengangkat sebuah novel, lebih membuat pemirsa dipaksa untuk pasip mengikuti alur sesuai cerita.

"Sementara ketika membaca novel pembaca memiliki ruang lebar untuk berimajinasi sesuai dengan pengalamannya," tutur Tedy.

Baca Juga: Laba Bersih Perusahaan BUMN Semester I-2023 Capai Rp182,9 Triliun

Hadir juga sebagai pembicara Pramana Jati, S.PT, dosen dan praktisi film STIKOM Yogyakarta dan Cinemartani Lembaga Riset dan Arsip Film Yogyakarta.

Menurut Jati, kebanyakan dalam mengangkat karya sastra ke dalam sebuah film lebih dikarenakan untuk tujuan ekonomi (uang).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X