"Ulos Mangiring itu simbolik doa doa kesehatan kepada anak yang bakal lahir serta doa untuk keluarga agar selamat dan bahagia," urai Miftahul.
Tetapi ulos itu justru menjadi mala petaka ketika anak yang diharapkan lahir laki laki ternyata yang lahir adalah anak perempuan (Uli), inilah yang kemudian memicu pertengkaran dalam keluarga Domu.
Baca Juga: SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta Angkatan 2002 Gelar Reuni, Fuad Aditya Terpilih Jadi Ketua Alumni
Di satu sisi Domu menerima itu sebagai berkat tetapi lain halnya dengan Sondang (ibu Domu) yang selalu mempersoalkan penerus marga.
Konflik yang demikian berat bagi Domu, dia harus patuh pada inang, sementara dia juga tidak mau melukai perasaan Lamtiur yang sudah merasa terhina oleh mertuanya.
Cerita ini begitu halus diracik Miftahul dengan tidak mempertemukan Lamtiur dengan Sondang dalam satu adegan dialog.
Justru peran Domu sedemikia kompleks, dia harus melayani amarah inangnya dan juga harus berhadapan dengan kegelisahan dan sakit hati Lamtiur.
Manajemen konflik sedemikian apik terjadi dalam tata alur cerita yang dinamis.
Tampak kekuatan akting serta penguasaan tata bahasa Batak serta intonasi berikut logat Batak yang mantap dan kental meluncur seperti percakapan keseharian adanya.
Adegan demi adegan memiliki kekuatan emosi yang mengaduk aduk perasaan penonton, meski dalam adegan ini mirip dengan monolog yang hidup seperti melibatkan penonton sebagai pemain pasif bagian dari pementasan yang menjadi obyek kekesalan sang tokoh.
Baca Juga: Satpol PP Kota Yogyakarta Tertibkan Ribuan APK Langgar Aturan di Sepanjang Sumbu Filosofi
Sebagai tontonan pementasan ini sangat menghibur jika dianggap menjadi refleksi terhadap adat istiadat Mangiring juga memberikan ruang diskusi untuk mengkaji ulang relevansi adat terhadap kehidupan berkeluarga masyarakatnya.
Meski tidak diungkap secara tegas, akhir cerita ini adalah hancurnya biduk keluarga Lamtiur pergi, Domu sendiri tak bisa menentukan arah penyelamatan.
Sedangkan Uli sebagai anak tetap saja harus menderita sebagai korban hancurnya rumah tangga.**
Artikel Terkait
Jadwal Bioskop Solo Senin 20 November 2023, Perjamuan Iblis dan Sijjin Siap Menghantuimu Malam Ini
Jagongan Wagen PSBK Episode 151 Komunitas Sakatoya Hadirkan Pertunjukan Teater 'Mangiring'
Festival Video Mapping dan Seni Cahaya Sumonar 2023 Digelar di Museum Affandi, Diikuti 22 Seniman dari Empat Negara
Parade Gangsa Digelar Dinas Kebudayaan DIY Senin di Monumen SO 1 Maret, Ada Narapidana Ikut Mainkan Gamelan Dab
Angklung Fest 2023 Digelar Selama Tiga Bulan di Bandung, Ini Setumpuk Agenda Kemeriahannya
Puluhan Fesyen Desainer Ramaikan Colourful Indonesia, Gaungkan Semangat Kurangi Limbah Sampah Kain