Selamat Jalan sang Penyair, Beristirahatlah dalam Kedamaian! Ini 12 Quotes Joko Pinurbo yang Bikin Adem

“Tuhan yang merdu,
terimalah kicau burung
dalam kepalaku.”
― Joko Pinurbo, Baju Bulan: Seuntai Puisi Pilihan

Baca Juga: Ramalan Bintang Taurus Minggu 28 April 2024, Hubungan Anda Mendapat Restu dari Pihak Keluarga

“Di bawah alismu hujan berteduh.
Di merah matamu senja berlabuh.”
― Joko Pinurbo, Kepada Cium

“Kupetik pipinya yang ranum,
kuminum dukanya yang belum: Kekasihku,
senja dan sendu telah diawetkan dalam kristal matamu.”
― Joko Pinurbo, Kekasihku

“Setelah punya rumah, apa cita-citamu? Kecil saja: Ingin sampai rumah saat senja, supaya saya dan senja sempat minum teh bersama di depan jendela.”
― Joko Pinurbo, Baju Bulan: Seuntai Puisi Pilihan

Baca Juga: Tingkatkan Peran Alumni, ISI Surakarta Launching SENSASI sebagai Sistem Tracer Study

“Uang, berilah aku rumah yang murah saja,
yang cukup nyaman buat berteduh senja-senjaku,
yang jendelanya hijau menganga seperti jendela mataku.”
― Joko Pinurbo, Kepada Cium

“Sesungguhnya aku ini seorang penganggur.
Aku lebih banyak bingung dan menyibukkan diri dengan perkara-perkara remeh
hanya untuk menjaga penampilanku di hadapanMu.
(Penganggur,1989)”
― Joko Pinurbo

“Sudah lama telepon genggam saya mengenggam tangan saya. Genggamannya lebih kuat dari genggaman tangan saya padanya”
― Joko Pinurbo, Haduh, aku di-follow

Baca Juga: Menkominfo: Perang terhadap Judi Online Dilakukan tanpa Kompromi, Daya Rusaknya Langsung ke Ekonomi

“Suatu saat kau akan jadi kenangan
bagi tukang bencimu. Ia membencimu
dengan lebih untuk menunjukkan
bahwa ia mencintai dirinya sendiri dengan kurang.”
― Joko Pinurbo, Buku Latihan Tidur: Kumpulan Puisi

“Engkau tidak takut sekian lama tinggal sendirian? Engkau tidak pernah kesepian?
Oh, tidak. Mungkin malah sepi yang takut dengan kesendirianku.”
― Joko Pinurbo, Telepon Genggam

Selamat jalan sang penyair, beristirahatlah dalam kedamaian.**